Bagelen Community Service
https://jurnal.umpwr.ac.id/bcs
<p>Title : <strong>Bagelen Community Service<br></strong>Abbreviation : BCS <br>DOI Prefix : <a id="pub-id::doi" href="https://doi.org/10.37729/radiasi.v12i2">10.37729/</a>bcs ISSN : <a title="e-ISSN" href="http://u.lipi.go.id/1466653736" target="_blank" rel="noopener">3026-0027</a>(e), <a title="p-ISSN" href="http://u.lipi.go.id/1466653736" target="_blank" rel="noopener">XXXX-XXXX</a>(p) <br>Type of review : Single Blind <br>Frequency : Thrice a year (January, May, and August) <br>Editor in Chief : Budi Setiawan <br>Managing Editor : Septi Indrawati<br>Indexing : Click here<br>Focus & Scope : Click here</p>Fakultas Ilmu Sosialen-USBagelen Community Service3026-0027Hukum Menyapa: Pengenalan Peraturan Perlindungan Anak terhadap Guru dan Orang Tua/Wali di Pos PAUD Tunas Harapan Desa Bocor
https://jurnal.umpwr.ac.id/bcs/article/view/6385
<p>Perlindungan anak merupakan segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014, perlindungan anak merupakan tanggungjawab bersama seluruh masyarakat dan pemerintah, termasuk guru/tenaga pendidik di sekolah dan orang tua/wali. Perlindungan anak penting untuk diketahui dan dipahami guna meminimalisir terjadinya kasus kekerasan terhadap anak. Selain itu hal ini penting demi menjamin terpenuhinya hak-hak anak, sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan optimal dan terlindungi secara hukum. Oleh karena itu, tenaga pendidik/guru dan orang tua/wali perlu dibekali dengan pengetahuan hukum, khususnya yang berkaitan dengan perlindungan anak. Sehubungan dengan itulah, tim pengabdian masyarakat ini menawarkan solusi melalui kegiatan “Hukum menyapa: pengenalan perlindungan anak terhadap guru dan orang tua/wali di Pos Paud Tunas Harapan Desa Bocor”. Kegiatan diilaksanakan pada Februari 2025 dengan metode sosialisasi/penyuluhan hukum. Sosialisasi dilakukan dengan memberikan materi dan berdiskusi terkait peraturan perlindungan anak. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme peserta dalam mengikuti sosialisasi dan diskusi. Peserta mengenali berbagai jenis peraturan perundang-undangan tentang perlindungan anak. Peserta juga memahami bahwa perlindungan anak adalah tanggungjawab bersama, yaitu orang tua/wali, guru, masyarakat dan pemerintah</p>Septi IndrawatiAjeng Risnawati SasmitaAdelia Putri Pramestri
Copyright (c) 2025 Bagelen Community Service
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
2025-05-122025-05-12328289Program Edukasi Parenting Islami untuk Meningkatkan Kesejahteraan Emosional Anak di Era Digital
https://jurnal.umpwr.ac.id/bcs/article/view/6386
<p>Seiring berkembangnya teknologi, peran orang tua dalam mendidik dan menjaga kesejahteraan emosional anak semakin menghadapi tantangan, terutama di era digital yang dipenuhi oleh berbagai informasi dan media sosial. Fenomena ini memunculkan kekhawatiran tentang dampak negatif penggunaan teknologi terhadap perkembangan emosional anak. Oleh karena itu, program edukasi parenting islami untuk orang tua sangat penting sebagai upaya untuk membimbing mereka dalam menciptakan pola asuh yang tidak hanya berorientasi pada pendidikan akademis, tetapi juga pada kesejahteraan emosional anak, dengan tetap mempertimbangkan nilai-nilai Islam. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada orang tua mengenai cara mengelola emosi anak, meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif, dan membangun hubungan yang harmonis dalam keluarga, dengan landasan nilai-nilai Islam. Dalam konteks ini, nilai-nilai seperti kasih sayang (rahmah), kesabaran (sabr), dan kejujuran (sidq) akan dijadikan dasar dalam mendampingi anak-anak di era digital. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu anggota PKK Ds. Sambak. Melalui edukasi yang mengintegrasikan psikologi perkembangan anak dan pendekatan praktis berbasis ajaran Islam, orang tua akan diberikan strategi untuk memitigasi dampak negatif teknologi, serta meningkatkan keterampilan dalam mendukung anak-anak untuk tumbuh dengan kesejahteraan emosional yang optimal. Program ini juga akan memanfaatkan media digital sebagai sarana edukasi, dengan memberikan akses kepada orang tua untuk berbagi pengalaman dan belajar melalui aplikasi atau platform online yang relevan. Diharapkan, program ini tidak hanya memberikan pengetahuan kepada orang tua, tetapi juga membentuk komunitas</p>Patria Jati KusumaWanodya KusumastutiAilsa Sofia BudimanAlfiansyah
Copyright (c) 2025 Bagelen Community Service
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
2025-05-122025-05-12329095Penyuluhan Teknologi Pengolahan Hasil Ternak
https://jurnal.umpwr.ac.id/bcs/article/view/6523
<p>Penyuluhan teknologi pengolahan hasil ternak bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk ternak, memperpanjang masa simpan, serta menciptakan produk bernutrisi dan bervariasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada 25 Desember 2024 di Desa Karangsari, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, dengan melibatkan 16 ibu kader posyandu sebagai peserta. Materi penyuluhan mencakup pembuatan telur asin, nugget, dan bakso daging ayam. Metode yang digunakan meliputi presentasi, demonstrasi, serta diskusi interaktif. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta yang aktif bertanya dan memahami manfaat teknologi pengolahan hasil ternak, baik dari segi gizi maupun peluang ekonomi. Penyuluhan ini diharapkan mampu mendorong peserta untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, memenuhi kebutuhan protein keluarga, serta membuka peluang usaha melalui pengolahan dan pemasaran produk hasil ternak.</p>Zulfanita ZulfanitaAhmad FauziAhmad Khafidh MuharirArif ZubairNuraeni Ayu SukmaRonal Kurnianto
Copyright (c) 2025 Bagelen Community Service
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
2025-05-152025-05-153296101Penguatan Pendidikan Anti Korupsi Terhadap Generasi Z Sebagai Upaya Mewujudkan Good Citizenship
https://jurnal.umpwr.ac.id/bcs/article/view/6528
<p>Prihatin dengan terungkapnya oknum penghianat bangsa (Koruptor) yang semakin menjadi akhir-akhir ini, mendorong kami mengambil langkah proaktif dengan menyelenggarakan kegiatan penyuluhan bertemakan Pendidikan Anti Korupsi terkhusus menyasar Generasi Z atau sebutan lain Gen Z. Generasi yang merujuk pada sekelompok orang yang lahir pada rentang waktu tahun 1997 sampai dengan tahun 2012. Dalam hal ini kami bertujuan dilakukan Pengabdian kepada mereka, sebagai upaya memperkuat generasi muda yang berintegritas dan menekankan untuk bersiap diri sebagai generasi penerus bangsa yang lebih baik. Kegiatan ini telah diselenggarakan di SMA 11 Purworejo berkerjasama dengan Resimen Mahasiswa (Menwa) Satuan 939 Cakar Elang Universitas Muhammadiyah Purworejo, yang membantu pelaksaan kegiatan pada hari Sabtu 10 Mei 2025. Pada agenda kegiatan tersebut, menggunakan metode pemaparan secara luring dan diskusi. Materi yang disampaikan meliputi pemahaman mendalam tentang definisi dan jenis-jenis korupsi, faktor-faktor yang memicu perilaku koruptif, serta konsekuensi hukum yang tegas bagi pelaku. Selain itu, kegiatan ini juga menekankan pentingnya membangun budaya integritas melalui prinsip-prinsip seperti akuntabilitas, transparansi, dan kewajaran serta kekuatan dari Gen Z. Dengan demikian, peserta kegiatan diharapkan menjadi pelopor untuk menjadi bagian warga negara yang baik, bertanggung jawab dan peduli dengan keadaan bangsa.</p>Galih Bagas SoesiloSalsa Diva 'AfifahSapardiyono Sapardiyono
Copyright (c) 2025 Bagelen Community Service
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
2025-05-152025-05-1532102108Pelatihan Pembuatan Bakso Menggunakan Tepung Gembili
https://jurnal.umpwr.ac.id/bcs/article/view/6529
<p>Salah satu olahan daging ayam adalah bakso. Bakso merupakan pangan olahan familiar di lidah masyarakat Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini adalah pelatihan pembuatan bakso gembili di Pimpinan Cabang Aisyah Kutoarjo. Metode kegiatan yaitu penyuluhan yang terdiri dari Tahap persiapan, Tahap Pelaksanaan dan Tahap evaluasi. Pada tahap pelaksaan dilakukan pembukaan. Pembukaan diisi dengan sambutan dari tuan Rumah ketua PCA Kutorjo. Setelah pembukaan kemudian dilakukan dengan penyuluhan dan praktik membuat bakso. Tahap Evaluasi dilakukan untuk melihat melihat respon dari peserta pelatihan. Kesimpulan kegiatan ini adalah Pelatihan pembuatan bakso gembili merupakan alternatif dalam keanekaragaman pemanfaatan umbi pada pembuatan bakso. Kegiatan pelatihan dapat berjalan dengan lancar dan antusias peserta tinggi. Peserta memberikan penilaian positif pada bakso gembili yang dihasilkan. Saran dalam Pelatihan pembuatan bakso gembili adalah analisa usaha jika dibanding kan dengan bakso tepung tapioka.</p>Roisu Eny MudawarochFitri RahmawatiAnita RinawatiArif ZubairNuraeni Ayu SukmaRiski Amelia
Copyright (c) 2025 Bagelen Community Service
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
2025-05-152025-05-1532109115Penguatan Karakter Remaja Melalui Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kenakalan Remaja oleh Kepolisian Republik Indonesia di Desa Pagetan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang
https://jurnal.umpwr.ac.id/bcs/article/view/6530
<p>Kenakalan remaja menjadi salah satu permasalahan sosial yang mengkhawatirkan, khususnya di Desa Pagetan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Faktor-faktor seperti kurangnya pendidikan karakter, lingkungan yang kurang mendukung, serta minimnya pengawasan keluarga menjadi penyebab utama meningkatnya kenakalan remaja. Untuk mengatasi permasalahan ini, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berperan aktif dalam memberikan sosialisasi pencegahan dan penanganan kenakalan remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mengevaluasi efektivitas program sosialisasi Polri dalam membangun kesadaran hukum dan memperkuat karakter remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode interaktif seperti ceramah, diskusi, dan simulasi efektif dalam meningkatkan pemahaman remaja mengenai dampak negatif kenakalan serta pentingnya menjauhi perilaku menyimpang. Selain itu, dukungan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat diperlukan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan remaja. Dengan demikian, program sosialisasi ini dapat dijadikan sebagai langkah strategis dalam menekan angka kenakalan remaja serta membangun karakter generasi muda yang lebih baik.</p>Sheila Kusuma Wardani AmnestiMohammad Azhar Efendi BahtiarAlif Septiandika IrawanNadia Azizah Mustika
Copyright (c) 2025 Bagelen Community Service
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
2025-05-152025-05-1532116125Peningkatan Literasi Hukum Digital bagi Remaja Panti Asuhan Muhammadiyah Wates: Telaah UU ITE dan Implikasinya terhadap Kebebasan Berekspresi di Ruang Digital
https://jurnal.umpwr.ac.id/bcs/article/view/6538
<p>Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Panti Asuhan Muhammadiyah Wates pada tanggal 8 Mei 2025 bertujuan untuk meningkatkan pemahaman literasi media digital di antara anak-anak dan pengurus panti. Dalam acara ini, narasumber dari Universitas Muhammadiyah Purworejo menyampaikan materi terkait Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta pentingnya kesadaran hukum dan etika dalam pemanfaatan media digital. Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari pengurus dan anak-anak panti asuhan mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Melalui metode penyampaian yang interaktif dan edukatif, acara ini berhasil menumbuhkan kesadaran peserta mengenai perlindungan data pribadi, kebebasan berekspresi, serta berbagai tantangan dan peluang yang ada di dunia digital. Hasil dari pengabdian ini menegaskan bahwa literasi media digital sangat krusial untuk membekali generasi muda agar mampu menggunakan teknologi secara bijaksana, aman, dan bertanggung jawab. Selain itu, kegiatan ini juga menyoroti pentingnya penguatan literasi digital sebagai upaya menjaga ruang digital yang inklusif dan demokratis di Indonesia.</p>Sapardiyono SapardiyonoGalih Bagas SoesiloAgus Budi Santoso
Copyright (c) 2025 Bagelen Community Service
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
2025-05-152025-05-1532126132Peran dan Strategi Pemasaran E-commerce untuk Meningkatkan Daya Saing Produk UMKM
https://jurnal.umpwr.ac.id/bcs/article/view/6539
<p>Mitra pengabdian masyarakat ini adalah UMKM Desa Pucangan yang berada di Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen. Permasalahan yang dihadapi UMKM Desa Pucangan adalah para pelaku usaha mengalami kesulitan untuk memasarkan produk mereka, selain itu ada beberapa UMKM yang belum memiliki brand, dan legalitas usaha berupa Nomor Induk Berusaha (NIB). Solusi dari permasalahan tersebut adalah pendampingan dalam pembuatan brand, pembuatan NIB, serta sosialisasi pemasaran <em>e-commerce</em>. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam 3 tahapan yaitu perencanaan kegiatan, pelatihan, dan evaluasi. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah UMKM Desa Pucangan telah memiliki brand dan legalitas usaha berupa NIB, serta memiliki pengetahuan mengenai pemasaran <em>e-commerce</em> untuk memasarkan produk UMKM secara luasuntuk menjadi bagian warga negara yang baik, bertanggung jawab dan peduli dengan keadaan bangsa.</p>Isnaeni Maryam
Copyright (c) 2025 Bagelen Community Service
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
2025-05-152025-05-1532132138