KESULITAN GURU MELAKUKAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DALAM BERBAGAI MATA PELAJARAN
Abstract
Pendidikan adalah sebuah kebutuhan untuk melindungi dasar-dasar setiap manusia bertahan jadi lebih layak. Karena itu sebuah negara memiliki kewajiban memberikan layanan pendidikan berkualitas untuk semua orang warganya tanpa terkecuali mereka yang memiliki perbedaan dalam kemampuan (ABK). Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan bagi anak-anak yang memiliki keterbatasan tertentu dan anak-anak lainnya yang disatukan tanpa mempertimbangkan keterbatasan masing-masing. Artinya, kelas reguler akan menampung anak-anak yang berkebutuhan khusus tanpa terkecuali. Keadaan ini akan menambah tugas yang harus diemban para guru yang berhadapan langsung dengan persoalan pendidikan di lapangan. Karena di satu sisi para guru harus berjuang keras memenuhi tuntutan hati nuraninya untuk mencerdaskan seluruh siswanya, sementara di sisi lain para guru tidak memiliki ketrampilan yang cukup untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa ABK. Tujuan penelitian faktor kesulitan guru dalam program inklusi adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan guru dalam pelaksanaan program pendidikan inklusi, dan untuk memberikan kesempatan kepada semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus, untuk mendapatkan pendidikan yang layak sesuai dengan kebutuhannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi pustaka (library research) untuk menggali dan mendeskripsikan suatu fenomena secara mendalam. Dalam penelitian ini ditemukan empat indikator kesulitan guru dengan siswa pendidikan luar biasa, yaitu: kendala yang ditempatkan pada penyusunan RPP oleh guru, kesiapan siswa, kesulitan penyajian materi, dan media pembelajaran yang tidak memadai.