Journal of Psychosociopreneur

Pengaruh Dukungan Sosial dan Penyesuaian Diri terhadap Rasa Kesepian pada Mahasiswa Rantau Tahun Pertama (Studi pada Mahasiswa Rantau di Fakultas Sosial Universitas Jendral Soedirman)

2024-10-31T03:53:36+07:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial dan penyesuaian diri terhadap rasa kesepian pada mahasiswa rantau di Fakultas Sosial dan Politik Universitas Jendral Soedirman. Sampel pada penelitian ini berjumlah 82 orang dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket dengan skala likert, dengan analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil uji regrei linier berganda menunjukan nilai signifikasi pada variabel dukungan sosial sebesar 0,669 > 0,05 sedangkan nilai sig pada variabel penyesuaian diri 0,001 < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua subjek penelitian memiliki dukungan sosial, penyesuaian diri, dan rasa kesepian yang sedang. Pengaruh yang diberikan sebesar 17,5% sedangkan sisanya 82,5% dipengaruhi oleh variabel lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap kesepian sedangkan penyesuaian diri berpengaruh terhadap kesepian.

Peran Self-Efficacy terhadap Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Tahun Pertama di Universitas Setia Budi

2024-10-31T03:53:42+07:00

The purpose of this study is to ascertain how self-efficacy affects adjustment in first-year Setia Budi University students.. 260 students were the sample utilized in this study, which employed basic random sampling methods. Quantitative approaches are employed in this study. The self-adjustment and self-efficacy scales are the measuring tools used in this study. Using SPSS 22.0 for Windows, a basic regression analysis technique is employed for data analysis. The data analysis results indicate a significant involvement of the self-efficacy variable in self-adjustment, with a significance value of 0.000 (p < 0.05). Additionally, the study's findings indicate a R Square value of 0.255, indicating a positive role of 25.5%. Based on this, it can be deduced that the self-efficacy variable has a positive effect, with higher levels of self-efficacy translating into higher levels of self-adjustment. The study's premise, according to a straightforward regression analysis test, is accepted: self-efficacy plays a part in self-adjustment

Stress Hubungan antara Stress Akademik dengan Perilaku Agresivitas pada Siswa SMP

2024-10-31T03:53:48+07:00

mengetahui hubungan antara stress akademik dengan perilaku agresif remaja di sekolah SMP. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel terikat berupa agresivitas dan variabel bebas berupa stress akademik. Populasi penelitian seluruh siswa SMP PGRI 1 Buayan berjumlah 532 siswa. Sampel penelitian berjumlah 228 siswa, ditentukan dengan berpedoman pada rumus proportionate dengan presisi 5%. Pengambilan sampel menggunakan teknik propotional random sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert yang masing-masing sudah diuji cobakan dan telah memenuhi syarat validitas dan reabilitas. Analisis data menggunakan uji deskriptif, uji asumsi, analisis regresi linier sederhana, dan uji hipotesis. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi yang diperoleh yaitu 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara stress akademik dengan perilaku agresivitas Siswa SMP.

Hubungan Dukungan Suami dengan Penerimaan Diri Ibu yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus

2024-10-31T03:53:55+07:00

This study aims to determine whether there is a relationship between husband's support and self-acceptance of mothers who have children with special needs. This study uses a quantitative method with a correlational research type. The population in this study was 170 mothers. In this study using accidental sampling technique with this technique can obtain a sample of 80 mothers who have children with special needs and this study uses correlation test analysis. In this study based on the results of the Spearman rho correlation test between husband's support and self-acceptance showed an r value of 0.864 with a p value of 0.000 (p <0.05). Based on this analysis there is a significant positive relationship between the two variables, namely husband's support and self-acceptance of mothers who have children with special needs. So in the study, husband's support is the main support factor for mother's self-acceptance.

Penerimaan Diri pada Ibu dengan Anak Down Syndrome

2024-10-31T03:54:02+07:00

Down Syndrome merupakan kelainan kromoson genetik 21 yang menyebabkan keterlambatan perkembangan dan intelektual. Anak yang mengalami kelainan ini disebut dengan anak berkebutuhan khusus. Adanya kelainan yang dialami anak mengakibatakan permasalahan penerimaan diri pada orang tua dari anak tersebut. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran penerimaan diri pada ibu dengan anak Down Syndrome. Variabel pada penelitian ini yaitu penerimaan diri pada ibu sebagai variabel independen dan anak Down Syndrome sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek pada penelitian ini berada di salah satu Sekolah Luar Biasa di Purworejo dengan menggunakan prosedur purposive sampling. Proses pengambilan data menggunakan teknik wawancara semi terstruktur, wawancara mendalam, observasi secara bersamaan dan dokumen. Hasil penelitian mengenai penerimaan diri kepada ketiga ibu dengan anak Down Syndrome menunjukan temuan yang berbeda-beda dalam terpenuhinya aspek-aspek beserta faktor pendukung. Selain itu hasil penelitian ini juga menemukan temuan tema baru yang dapat mempengaruhi penerimaan diri pada ibu dengan anak Down Syndrome. Dikatakan penerimaan diri yang baik apabila aspek- aspek pada penerimaan diri mampu terpenuhi dan terdapat faktor pendukung di dalamnya.