Strategi Pengembangan Kopi Robusta (Coffea Canephora) di Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang 1. Setrategi pengembangan kopi robusta di Desa Sambak. 2. Kekuatan dan kelemahan dalam peengembangan Kopi Robusta yang dilakukan oleh petani kopi di Desa Sambak. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 1. Analisis deskriptif yang digunakan untuk membuat deskripsi dan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai penelitian kopi Desa Sambak. 2. Analisis SWOT yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam merumuskan strategi usaha yang digunakan oleh patani kopi Desa Sambak. 3. Matriks QSPM yang digunakan untuk menganalisis dan memutuskan strategi yang akan digunakan dalam pemasaran produk kopi berdasarkan alternatif-alternatif strategi yang ada. Pemilihan lokasi penelitian secara sengaja. Penentuan jumlah responden penelitian menggunakan metode purposive sampling. Jumlah responden yang dijadikan sampel penelitian sebanyak 6 orang, yaitu 5 orang petani Kopi dan 1 orang penyuluh lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik petani dalam pengembangan Kopi Robusta Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang berusia produktif antara 33-64 tahun dengan tingkat pendidikan formal SLTA, luas lahan yang dipergunakan dalam usahatani Kopi lebih dari 500 m² dengan produktifitas Kopi lebih dari 300 kg per musim panen, serta pengalaman usahatani lebih dari 5 tahun. Kesimpulan yag diperoleh dari penelitian ini adalah 1. Faktor internal yang mempengaruhi pengembangan Kopi Robusta di Desa Sambak berupa sumber daya alam yang memadai, keadaan geografis yang mendukung, ketersediaan tenaga kerja (petani Kopi). 2. Faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan Kopi Robusta di Desa Sambak berupa lokasi yang dapat dikembangkan sebagai lokasi percontohan. permintaan Kopi yang terus meningkat, dan masyarakat Sambak yang pada umumnya mengkonsumsi Kopi. 3. Prioritas strategi yang dapat diterapkan oleh petani kopi di desa Sambak dalam meningkatkan pembinaan terhadap petani kopi dalam bercocok tanam tanaman kopi dengan melihat sumber daya alam yang mendukung dan sumber daya manusia yang memadai, melakukan pemanenan pada waktu yang tepat, Meningkatkan produksi kopi dengan memanfaatkan luas lahan, jumlah bibit, serta sumberdaya manusia yang mendukung
Kata Kunci: kopi robusta, desa sambak, pengembangan