Analisis Usaha Produksi Benih Padi VUB dan Nilai Kemanfaatannya di Jawa Tengah
Abstract
Benih padi VUB (Varietas Unggul Baru) dengan potensi hasil yang relatif tinggi sudah banyak dilepas, tetapi sampai tahun 2020 masih banyak petani yang menggunakan benih padi varietas lama seperti Ciherang. Walaupun di beberapa daerah sudah mulai mengembangkan varietas unggul baru (VUB) seperti Inpari 32 dan Inpari 33, namun untuk mendapatkan benih tersebut masih menemui kesulitan. Sehubungan dengan hal itu telah dilakukan pengkajian produksi benih padi VUB dengan tujuan menambah ketersediaan benih padi VUB dan menganalisis nilai kemanfaatan benih tersebut. Pengkajian mengenai usaha produksi benih dilakukan di Desa Tangkil dan Patihan, Kabupaten Sragen pada musim kemarau 2019. Varietas benih padi yang diproduksi adalah Inpari 32 dan 33 kelas Stock Seed/Benih Pokok (SS/BP), masing-masing seluas 5,0 ha. Benih yang dihasilkan kemudian didesiminasikan ke Kabupaten Tegal untuk diketahui nilai kemanfaatannya. Data yang dikumpulkan meliputi benih padi yang dihasilkan, biaya dan keuntungan usaha produksi benih serta nilai kemanfaatan penggunaan benih. Data yang terkumpul, selanjutnya dianalisis menggunakan analisis biaya dan manfaat. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa total produksi benih padi varietas Inpari 32 yang dihasilkan sebanyak 27.570 kg, sedangkan varietas Inpari 33 sebanyak 27.410 kg. Biaya produksi benih padi varietas Inpari 32 adalah Rp 5.071/kg, dan varietas Inpari 33 adalah Rp 5.091/kg. Total benih padi varietas Inpari 32 yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk pertanaman kawasan pertanian padi seluas 1.102,80 ha, sedangkan Inprai 33 seluas 1.096,40 ha. Total kemanfaatan produksi varietas Inpari 32 dan Inpari 33 terhadap varietas Ciherang, masing-masing sebanyak 1.411.584 ton dan 1.710.384 ton, sedangkan kemanfaatan nilai produksinya masing-masing adalah Rp 5.928.652.800,00 dan Rp 7.183.612.800,00.
Kata kunci : benih, padi VUB, biaya, manfaat, Jawa Tengah