Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Cabai Rawit di Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Biaya, penerimaan, pendapatan, dan keuntungan usahatani cabai rawit, 2) Kelayakan usahatani cabai rawit, 3) Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan usahatani cabai rawit. Penelitian ini dilakukan di kecamatan Banyuurip kabupaten Purworejo pada Bulan Oktober 2023. Pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh dengan jumlah responden 42 petani cabai rawit. Analisis usahatani cabai rawit terdiri dari analisis biaya, penerimaan, pendapatan, dan keuntungan. Untuk meninjau kelayakan usahatani menggunakan analisis kelayakan. Sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani cabai rawit menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil analisis rata-rata biaya produksi pada usahatani cabai rawit di kecamatan Banyuurip kabupaten Purworejo dengan luas lahan 1016,88 m² sebesar Rp 5.022.659/MT, rata-rata penerimaan sebesar Rp 10.639.524 /MT, rata- rata pendapatan sebesar Rp 7.924.331 /MT dan rata-rata keuntungan sebesar Rp 6.735.884/MT. Produktivitas R/C Rasio di kecamatan Banyuurip layak dijalankan karena nilai R/C sebesar 2,67 > 1, maka usaha tersebut layak. Nilai π/C rasio 167% > suku bunga bank yang berlaku sebesar 7% maka usaha tersebut layak. Nilai produktivitas TK Rp 411.283,93 > tingkat upah yang berlaku Rp 50.000 per HOK, maka usaha tersebut layak. Faktor yang mempengaruhi pendapatan seperti jumlah produksi, harga cabai, biaya lain-lain, dan harga bibit secara simultan (bersama-sama) berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani cabai rawit. Faktor produksi secara parsial (individual) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan cabai rawit yaitu harga cabai, dan jumlah produksi, biaya lain-lain, harga bibit tidak berpengaruh secara signifikan.
Kata kunci: analisis usahatani, pendapatan, cabai rawit