Analisis Komparatif Usahatani Tumpangsari Jagung dan Cabai Rawit dengan Monokultur Jagung di Desa Wonosari Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo

  • Dela Ayu Wandari Universitas Muhammadiyah Purworejo
  • Uswatun Hasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo
  • Isna Windani Universitas Muhammadiyah Purworejo
Keywords: tumpangsari, monokultur, cabai rawit, jagung

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui besarnya biaya, produksi, produktivitas, penerimaan, pendapatan dan keuntungan usahatani tumpangsari jagung dan cabai rawit dengan monokultur jagung, dan 2) mengetahui perbedaan biaya, produksi, produktivitas, penerimaan, pendapatan dan keuntungan usahatani tumpangsari jagung dan cabai rawit dengan monokultur jagung di Desa Wonosari Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo.

Sampel daerah penelitian ditentukan menggunakan metode purposive sampling. Daerah penelitian yang dipilih adalah desa Wonosari karena di desa tersebut terdapat petani yang menanam jagung dengan sistem tanam tumpangsari dan monokultur. Petani sampel sejumlah 52 orang ditentukan secara  proportional random sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya produksi pada usahatani tumpangsari jagung dan cabai rawit per ha adalah Rp 15.157.072, rata-rata produksi jagung sebesar 1,3629 ton dan cabai rawit 1,3129 ton. Tingkat  produktivitas jagung sebesar 2,1547 ton/ha dan cabai rawit 2,0034 ton/ha. Rata-rata  penerimaan sebesar Rp 30.926.647, rata-rata pendapatan Rp 17.859.898, dan rata-rata keuntungan sebesar Rp 15.769.575,03. Pada usahatani monokultur jagung per ha, diketahui bahwa rata-rata biaya produksi sebesar Rp 12.691.752, rata-rata produksi 5,0743 ton, produktivitas 7,7995 ton/ha, penerimaan rata-rata yaitu sebesar Rp 25.589.115, rata-rata pendapatan yang diterima Rp 14.396.574, dan rata-rata keuntungan sebesar Rp 12.897.362,55. Hasil analisis uji beda menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan antara usahatani tumpangsari jagung dan cabai rawit dengan monokultur jagung.

 

Kata Kunci: tumpangsari, monokultur, cabai rawit, jagung

Published
2024-03-29
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 > >>