Keputusan Petani Berusahatani Tebu Lahan Berpasir di Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) korelasi faktor internal terhadap keputusan petani berusahatani tebu lahan berpasir; 2) korelasi faktor eksternal terhadap keputusan petani berusahatani tebu lahan berpasir; 3) faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam berusahatani tebu lahan berpasir di kecamatan Ngombol kabupaten Purworejo. Metode pengambilan sampel dilakukan secara survei dan metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif, rank spearman, dan analisis regresi linier berganda dengan lokasi penelitian adalah kecamatan Ngombol kabupaten Purworejo. Jumlah sampel petani tebu yang diambil adalah 44 petani di kecamatan Ngombol yang menanam tebu di lahan berpasir.
Hasil penelitian tersebut adalah faktor internal petani yang tidak berkorelasi dengan keputusan petani berusahatani di lahan bepasir adalah usia, pendidikan non formal, luas lahan dan tanggungan keluarga. Faktor internal yang berkorelasi dengan keputusan petani di lahan berpasir adalah pendidikan formal, penerimaan usahatani, dan pengalaman usahatani tebu. Faktor eksternal yang tidak berkorelasi dengan keputusan petani berusahatani dilahan berpasir adalah peran teknologi dalam kecepatan mendapat informasi dan harga gula. Faktor eksternal yang berkorelasi dengan keputusan petani berusahatani dilahan berpasir adalah peran pabrik gula, peran pendamping lapangan, peran KPTR, kondisi alam, kemudahan membudidaya, dan ketersediaan saran prasarana.
Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi petani berusahatani tebu di lahan berpasir diketahui melalui hasil regresi bahwa pendidikan formal, penerimaan usahatani, pengalaman usahatani tebu, peran pabrik gula, peran pendamping lapangan, peran KPTR, kondisi alam, kemudahan membudidaya, dan ketersediaan saran prasarana secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani. Hasil uji t diketahui bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani adalah pendidikan formal, pengalaman berusahatani tebu, peran pabrik gula, peran KPTR, dan kemudahan membudidaya.