Strategi Peningkatan Produksi Temulawak (Curcuma xanthorrhiza R) di Desa Semagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo

  • Nursholehah Juli Tri Utami Universitas Muhammadiyah Purworejo, Indonesia
  • Istiko Agus Wicaksono Universitas Muhammadiyah Purworejo, Indonesia
  • Dyah Panuntun Utami Universitas Muhammadiyah Purworejo, Indonesia
Keywords: Ancaman, Kekuatan, Kelemahan, Temulawak, Peluang, Strategi

Abstract

Tujuan penelitian adalah : 1) untuk mengetahui faktor internal yang mempengaruhi peningkatan produksit emulawak di desa Semagung, 2) mengetahui faktor eksternal yang mempengaruhi peningkatan produksi temulawak di desa Semagung, 3) mengetahui prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam meningkatkan produksi temulawak di desa Semagung.

Pengambilan sampel daerah penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling. Lokasi yang dipilih yaitu desa Semagung. Sampel yang di ambil di desa Semagung yaitu 4 orang informan kunci dan 5 informan pendukung. Penentuan jumlah sampel informan kunci berdasarkan purposive sampling dan informan pendukung purposive sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket atau kuesioner.

Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor internal dan eksternal yang menentukan peningkatan produksi temulawak di desa Semagung terbagi menjadi empat yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kekuatan berupa (1) tanaman mudah dibudidayakan; (2) produk simplisia temulawaktahan lama; (3) perawatan tanaman mudah; (4) produktivitas tanaman tinggi; (5) kondisi alam sesuai. Kelemahan yaitu (1) kemampuan petani melakukan pengolahan temulawak masih rendah; (2) kondisi tanaman kurang diperhatikan; (3) kemampuan petani melakukan budidaya temulawak secara intensif masih kurang; (4) harga temulawak basah relatif murah, dan; (5) siklus produksi tahunan. Peluang berupa (1) saluran pemasaran pendek; (2) harga simplisia temulawak relatif stabil; (3) berpotensi untuk kesehatan; (4) pangsa pasar luas, dan; (5) kebutuhan temulawak dalam negeri relatif tinggi, sedangkan ancaman yaitu (1) adanya ancaman organisme penganggu tanaman; (2) kurangnya peran penyuluhan; (3) kurangnya peran Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan; (4) beralih kekomoditas lain, dan; (5) perubahan musim kurang stabil. Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam meningkatkan produksi temulawak di desa Semagung kecamatan Bagelen kabupaten Purworejo yaitu 1 (memaksimalkan kelompok wanita tani khusus temulawak) menjadi prioritas utama dalam meningkatkan produksi temulawak di desa Semagung dengan skor tertinggi diantara lainnya. Skor yang diperoleh yaitu sebesar 5,5. Strategi 2 (menjadikan temulawak sebagai komoditas utama) memiliki skor sebanyak 4,8. Strategi 3 (memperbanyak tanaman temulawak) memiliki skor sebanyak 5,3.

Published
2019-03-30
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)