Pemanfaatan Limbah Kantong Kresek Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Halus pada Paving Block
Abstract
Kantong kresek yaitu bahan yang sulit terurai dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai, bahkan dengan cara penimbunan. Di Indonesia, permasalahan ini semakin meningkat setiap tahunnya akibat pertambahan penduduk yang signifikan. Metode yang digunakan yaitu secara eksperimen dengan sampel berbentuk kubus dengan perbandingan 1 PC : 4 PS. Variasi campuran yang digunakan adalah 0%, 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4%, 0,5%, 0,6%, 0,7%, 0,8%, 0, 9%, dan 1% terhadap volume agregat halus sebagai pengganti pasir.pengaruh dari limbah kantong kresek pada variasi campuran menunjukan pada penambahan campuran limbah kantong kresek variasi 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4%, dan 0,5% mengalami peningkatan nilai kuat tekan dari sebelum di tambahkan campuran limbah kantong kresek variasi 0%. Kemudian mengalami penurunan nilai kuat tekan pada variasi 0,6%, 0,7%, 0,8%, 0,9%, dan 1%. Pada grafik menunjukan bahwa nilai kuat tekan maksimum di dapat pada variasi 0,3% yaitu sebesar 10,13 Mpa dan masuk kategori mutu paving block tipe D sesuai syarat SNI-03-0691-1996. polinominal dengan nilai y -1157x² + 1,0064x + 6,9592 dengan nilai koefisien determinasi R² 0,8922, dengan nilai R² di katakana kuat jika lebih dari 0,75. Hasil pengujian daya serap air yang memenuhi syarat sesuai SNI-03-0691-1996 yaitu antara 3%-10%, pada variasi campuran 0,3%, 0,4%, 0,6%, 0,7%, 0,8 %. Sedangkan hasil daya serap air yang tidak memenuhi syarat yaitu pada variasi campuran 0,1%, 0,2%, 0,5%, 0,9% dan 1%. Hasil pengujian tekan kuat dan daya serap air di dapat nilai terbaik yaitu pada variasi campuran 0,3% dengan nilai kuat tekan 10,13 Mpa dan nilai daya serap air 9, 92% dengan hasil tersebut masuk dalam kategori mutu tipe D SNI-03-0691-1996.
Copyright (c) 2023 Windu Aji Setiawan Nugroho, Iskahar, Besty Afriandini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.