Kajian Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Menggunakan Metode SKBI 1987, Metode Pt. T-01-2002-B dan MDP 2017
(Studi Kasus: Ruas Jalan di Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo)
Abstract
Indonesia mempunyai peraturan dan pedoman dalam perencanaan perkerasan jalan. Oleh karena itu diperlukan adanya perhitungan perencanaan tebal perkerasan jalan yang efektif dan efisien, agar mampu menahan dan menerima beban volume lalu lintas kendaraan, sehingga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jalan. Untuk mengetahui perbedaan dan parameter - parameter apa saja yang mempengaruhi hasil ketebalan lapisan perkerasan, maka dilakukan kajian perencanaan tebal lapisan perkerasan lentur pada salah satu ruas jalan di Kabupaten Purworejo. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Hasil penelitian perkerasan lentur menggunakan Metode SKBI 1987 : lapis permukaan berupa Laston MS 744 tebal 5 cm, lapis pondasi atas berupa batu pecah CBR 100 tebal 20 cm dan lapis pondasi bawah berupa batu pecah CBR 70 tebal 10 cm. Perkerasan lentur menggunakan Metode Pt.T-01-2002-B : lapis permukaan berupa beton aspal tebal 11,5 cm, lapis pondasi atas berupa batu pecah CBR 100 tebal 10 cm, dan lapis pondasi bawah berupa batu pecah CBR 70 tebal 10 cm. Perkerasan lentur menggunakan MDP 2017 : lapis permukaan berupa HRS WC tebal 5 cm, lapis pondasi atas berupa LPA Kelas A tebal 15 cm, lapis pondasi bawah berupa LPA kelas A atau LPA Kelas B atau kerikil alam atau lapis distabilisasi dengan CBR >10% ketebalan 15 cm dan perbaikan tanah dasar berupa stabilisasi dengan semen atau material timbunan pilihan dengan ketebalan 10,00 cm.
Copyright (c) 2024 Agung Nusantoro, Dhuhrizal Purnantopo, Larashati B’tari Setyaning
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.