Analisis Kebutuhan Air Bersih Dan Kinerja Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih
(Studi Kasus: Instalasi Pengolahan Air Cabang Banyuurip)
Abstract
Kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan yang tidak terbatas dan berkelanjutan. PDAM diharapkan mampu untuk mendistribusikan dan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat dengan baik dan merata melalui sistem distribusi pipa yang ada. Akan tetapi sebagian besar masalah yang sering dijumpai dalam mendistribusikan air bersih kepada masyarakat adalah kehilangan air dan kecepatan air yang tidak merata. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui proyeksi kebutuhan air bersih PDAM cabang Banyuurip pada saat Tahun 2025 dan beda selisih ketersediaan air IPA cabang Banyuurip saat ini dengan proyeksi kebutuhan air bersih, serta mengetahui kinerja jaringan pipa distribusi air bersih PDAM cabang Banyuurip dengan software Epanet 2.0. Pada penelitian ini digunakan metode regresi linier dalam mencari proyeksi kebutuhan air bersih masyarakat di wilayah pelayanan PDAM cabang Banyuurip dan ditinjau ketersediaan air bersih IPA Banyuurip saat ini, serta digunakan software epanet 2.0 dalam analisis kinerja jaringan pipa distribusi air bersih PDAM cabang Banyuurip. Berdasarkan analisis, besar kebutuhan air bersih PDAM Banyuurip pada saat Tahun 2025 adalah 186,73 l/detik sedangkan ketersediaan air IPA PDAM Banyuurip pada saat Tahun 2020 adalah 234,81 l/detik. Maka ketersediaan air saat ini masih lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan air pada saat Tahun 2025. Hasil simulasi hidrolis jaringan pipa distribusi air bersih PDAM Banyuurip dengan epanet 2.0, pada pipa eksisting dari tekanan yang dihasilkan, 25,5 % node yang ada sudah memenuhi standar pressure, 74,5 % node belum memenuhi standar pressure, untuk kecepatan aliran yang dihasilkan, 14 % pipa yang ada sudah memenuhi standar velocity, 86 % pipa belum memenuhi standar velocity. Pada pipa rencana dari tekanan yang dihasilkan, 95,9 % node yang ada sudah memenuhi standar pressure, 4,1 % node belum memenuhi standar pressure, secara keseluruhan kecepatan aliran yang dihasilkan 21 % pipa yang ada sudah memenuhi standar velocity, 79 % pipa belum memenuhi standar velocity.
Copyright (c) 2024 Agung Setiawan, Eko Riyanto, Hari Sakti Nugroho
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.