Analisis Neraca Air Daerah Irigasi Loning-Kragilan
Abstract
Lokasi penelitian dilakukan di Bendung Kedungglagah, stasiun klimatologi Kradenan dan tiga stasiun hujan yaitu stasiun Loning, Gebang, dan Kutoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui ketersediaan air DI Loning-Kragilan, mendapatkan kebutuhan air irigasi DI Loning-Kragilan untuk kebutuhan padi dan palawija, mendapatkan neraca air DI Loning-Kragilan, dan mendapatkan pola tanam untuk mencapai Indeks Pertanaman 300% di DI Loning-Kragilan. Analisis ketersediaan air menggunakan data debit dari BPSDA Probolo dengan rerata 11 tahun menggunakan metode basic month, analisis kebutuhan air yang meliputi perhitungan evapotranspirasi dengan metode Penman-Monteith dibantu Cropwat 8.0, analisis curah hujan dengan rentang waktu 10 tahun, serta analisis neraca air dengan membandingkan ketersediaan dan kebutuhan air. Ketersediaan air DI Loning-Kragilan terbesar pada periode Maret I yaitu 7,07 m3/detik dan terkecil pada periode Oktober II yaitu 0,43 m3/detik. Kebutuhan air DI Loning-Kragilan dengan pola tanam padi-padi-palawija didapatkan nilai tertinggi yaitu 2,79 m3/detik di bulan Mei periode I, terendah yaitu 0,00 m3/detik di bulan Februari periode II, sedangkan dengan pola tanam alternatif padi–padi (1.290,86 ha) dan jagung (604,68 ha)–kedelai didapatkan nilai tertinggi yaitu 2,44 m3/detik di bulan Mei periode I, terendah yaitu 0,00 m3/detik di bulan Februari periode II. Berdasarkan neraca air DI Loning-Kragilan persentase faktor k 0,75 – 1,00 sebelum alternatif sebesar 91,67% dan sesudah alternatif sebesar 83,33 %. Persentase faktor k 0,50 – 0,75 sebelum alternatif sebesar 8,33 % dan sesudah alternatif sebesar 16,67%. Kesimpulan Indeks Pertanaman sebelum alternatif sebesar 254,63% dan sesudah alternatif sebesar 300%.
Copyright (c) 2024 Danang Dwi Kristanto, Agung Setiawan, Muhammad Taufik
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.