Perbandingan Penentuan Tebal Perkerasan Lentur dengan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan Metode Pt T-01-2002-B

(Studi Kasus: Ruas Jalan Pituruh-Megulung Kabupaten Purworejo)

  • Dika Ayu Apriyanti Universitas Muhammadiyah Purworejo
  • Agung Nusantoro Universitas Muhammadiyah Purworejo
  • Larashati B'tari Setyaning Universitas Muhammadiyah Purworejo
Keywords: perkerasan lentur, metode MDPJ 2017, Metode Pt T-01-2002-B, rencana anggaran biaya

Abstract

Indonesia mempunyai peraturan dan pedoman dalam perencanaan perkerasan jalan. Oleh karena itu perlu adanya perhitungan perencanaan tebal perkerasan jalan yang efektif dan efisien agar mampu menahan dan menerima beban volume lalu lintas kendaraan dengan umur rencana yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tebal lapis perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 dan metode Pt T-01-2002-B, menganalisis RAB konstruksi pekerjaannya, mengetahui perbandingan segi biaya dan struktur  tebal perkerasan lentur  dari  kedua metode tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian gabungan dari dua metode yaitu metode kuantitatif dan kualitatif yang digunakan secara bersama-sama sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif. Data yang diperoleh dijadikan bahan dasar dalam perhitungan perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 dan metode Pt T-01-2002-B. Data yang digunakan yaitu data primer berupa data survei LHR, data CBR, data panjang dan lebar ruas jalan. Untuk data sekunder berupa data curah hujan, data kelas/fungsi jalan, data harga satuan material, alat dan tenaga kerja. Hasil dari penelitian untuk tebal perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 adalah AC-WC 4 cm, AC-BC 6 cm, lapis pondasi agregat kelas A 40 cm, dan perlu adanya perbaikan tanah dasar berupa stabilisasi dengan semen atau material timbunan pilihan dengan ketebalan bervariasi 10-17,5 cm, sedangkan untuk tebal perkerasan lentur dengan metode Pt T-01-2002-B  adalah AC-WC 4,5 cm, AC-BC 7 cm, lapis pondasi agregat kelas A 15 cm dan lapis pondasi agregat kelas S 15 cm. Biaya konstruksi dari hasil perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 sebesar Rp 2.281.673.000, sedangkan dari hasil perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode Pt T-01-2002-B sebesar Rp 2.196.389.000. metode Pt T-01-2002-B membutuhkan biaya kontruksi lebih rendah dibandingkan dengan metode MDPJ 2017 dengan selisih sebesar Rp. 85.284.000. Yang memengaruhi perbedaan dari hasil tebal perkerasan lentur kedua metode tersebut yaitu adanya perbedaan parameter yang digunakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan perkerasan lentur  dengan metode Pt T-01-2002-B lebih efisien digunakan pada ruas Jalan Pituruh-Megulung Kab. Purworejo dibandingkan dengan metode MDPJ 2017.

Published
2025-04-05
How to Cite
Apriyanti, D. A., Nusantoro, A., & Setyaning, L. B. (2025). Perbandingan Penentuan Tebal Perkerasan Lentur dengan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan Metode Pt T-01-2002-B : (Studi Kasus: Ruas Jalan Pituruh-Megulung Kabupaten Purworejo). Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil, 9(1), 23-34. https://doi.org/10.37729/suryabeton.v9i1.6219
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>