TY - JOUR AU - Erlinawati, Lathifah Desti AU - Setiawan, Agung AU - Riyanto, Eko PY - 2022/10/31 Y2 - 2024/03/29 TI - Studi Eksperimental Pemanfaatan Bahan Tambah Abu Batu Terhadap Beton Porous Menggunakan Agregat Kasar Clereng JF - Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil JA - suryabeton VL - 6 IS - 2 SE - Articles DO - 10.37729/suryabeton.v6i2.2461 UR - https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/2461 SP - 87-99 AB - Beton porous merupakan jenis beton yang memiliki rongga atau pori-pori sehingga memungkinkan beton untuk meloloskan air. Keuntungan beton porous dapat mengurangi limpasan permukaan sehingga dapat mengurangi resiko bencana banjir dan dapat meningkatkan cadangan air tanah. Komposisi beton porous menggunakan agregat kasar asal Clereng dengan ukuran lolos ayakan 25 mm dan tertahan di ayakan 9,5 mm. Bahan tambah abu batu digunakan sebagai pengisi atau filler dengan penambahan sebesar 100% dari berat semen dengan menggunakan fas 0,4. Variasi campuran perbandingan yang digunakan 1:3, 1:4, 1:5, 1:6, dan 1:7 untuk campuran  tanpa abu batu dan 1:1:3, 1:1:4, 1:1:5, 1:1:6 dan 1:1:7 untuk campuran dengan penambahan abu batu. Pengujian yang akan dilakukan meliputi pengujian kuat tekan, infiltrasi, permeabilitas. Hasil pemeriksaan karakteristik agregat kasar dalam pengujian keausan agregat sebesar 26,24%. Nilai kuat tekan optimum yang didapat pada variasi TTA 4 sebesar 4,61 MPa dan pada variasi TDA 4 sebesar 6,32 MPa. Nilai tersebut telah masuk dalam standar menurut ACI 522R-10. Pengaruh penambahan abu batu terhadap nilai kuat tekan beton mampu menaikkan kuat tekan beton dengan presentase kenaikan sebesar 27,06 %. Pada variasi optimum didapat nilai infiltrasi untuk PTA 4 sebesar 0,45 cm/ detik dan PDA 4 sebesar 0,43 cm/ detik, sedangkan nilai permeabilitas untuk PTA 4 sebesar 4,37 cm/ detik dan PDA 4 sebesar 2,84 cm/ detik. Nilai tersebut sudah masuk dalam ketentuan nilai infiltrasi yang dihasilkan antara 0,21 – 1,41 cm/s (Nassiri, 2017). Pengaruh penambahan abu batu terhadap nilai infiltrasi dan permeabilitas kurang efektif dikarenakan mengalami penurunan dengan persentase penurunan infiltrasi sebesar 3,47% dan permeabilitas sebesar 35,11%. ER -