Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton <pre>Title :Surya Beton: Jurnal Ilmu Teknik Sipil<br>Abbreviation :suryabeton<br>DOI Prefix :10.37729/suryabeton<br>ISSN :<a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1348798889">2302-5166</a>(p), <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1615804015">2776-1606</a>(e)<br>Type of review :Single Blind<br>Frequency :Twice a year (Marc and September)<br>Editor in Chief :Eko Riyanto, S.T., M.T.<br>Managing Editor :Nurmansyah Alami, S.T., M.T.<br>Indexing :<a href="http://jurnal.umpwr.ac.id/index._php/suryabeton/indexing" target="_blank" rel="noopener">Click&nbsp;here</a><br>Focus &amp; Scope :<a href="http://jurnal.umpwr.ac.id/index._php/suryabeton/scopes" target="_blank" rel="noopener">Click here</a></pre> en-US suryabetonump@gmail.com (Nurmansyah Alami) info@umpwr.ac.id (Nuning Cahyaningrum) Thu, 31 Oct 2024 00:00:00 +0700 OJS 3.1.2.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Optimalisasi Waktu dan Biaya Pada Proyek Dengan Metode Crashing Menggunakan Microsoft Project 2016 (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung Satpol PP dan BPBD Provinsi Kepulauan Riau) https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/5515 <p>Keterlambatan proyek konstruksi berarti bertambahnya waktu pelaksanaan penyelesaian proyek yang telah direncanakan dan tercantum dalam dokumen kontrak. Penyelesaian pekerjaan tidak tepat waktu merupakan kekurangan dari tingkat produktivitas dan sudah tentu akan mengakibatkan pemborosan dalam pembiayaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis total perubahan waktu dan biaya dari item pekerjaan kritis dan non kritis pada pelaksanaan proyek setelah dilakukan <em>crashing</em> terkait alternatif percepatan penambahan jam kerja (lembur) serta menganalisis waktu optimal dan biaya optimal pada pelaksanaan proyek dan faktor yang mempengaruhi keterlambatan proyek. Penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung Satpol PP dan BPBD Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian ini menggunakan metode <em>crashing</em> yang merupakan teknik percepatan dengan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk mereduksi waktu pekerjaan pada lintasan kritis. Tahap awal yang perlu dilakukan untuk menganalisis hal ini adalah mencari kegiatan kritis menggunakan bantuan perangkat lunak <em>Microsoft Project</em>. Hasil penelitian ini menunjukan waktu optimal dengan penambahan jam kerja (lembur) terjadi pada penambahan lembur 3 jam dengan waktu normal proyek 182 hari, menjadi 138,98 hari, sehingga terjadi selisih waktu sebesar 43,02 hari (23,64%). Untuk biaya optimal terjadi pada penambahan lembur 1 jam dengan biaya normal proyek sebesar Rp6.398.728.304, menjadi Rp5.994.239.389 sehingga terjadi selisih biaya (penghematan) sebesar Rp404.488.915 (6,32%). Keterlambatan proyek terjadi dikarenakan faktor cuaca dan lambatnya tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan.</p> Nicky Ardi Syahputra, Umar Abdul Aziz, Muhamad Taufik Copyright (c) 2024 Nicky Ardi Syahputra, Umar Abdul Aziz, Muhamad Taufik https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/5515 Mon, 28 Oct 2024 00:00:00 +0700 Penilaian Kondisi Kerusakan Flexible Pavement Berdasarkan Metode Surface Distress Index (SDI) (Studi Kasus: Ruas Jalan Perkotaan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo) https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/5517 <p>Ruas jalan Let. Jend. S. Parman, Jl. Marditomo, Jl. Mardihusodo, Jl. Merpati (Jl. Kantor Pos &amp; Stasiun), dan Jl. Patuk Gambreng merupakan ruas jalan di perkotaan Kutoarjo yang mengubungkan pusat-pusat kegiatan seperti Stasiun Kutoarjo, Terminal Kutoarjo, Pasar Kutoarjo, Perpustakaan Kabupaten Purworejo, dan Rumah Sakit Palang Biru. Jalan ini mengalami kerusakan yang salah satu penyebabnya beban lalu lintas yang berulang-ulang. Penilaian kondisi jalan menjadi solusi dari permasalahan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis kerusakan serta menilai kondisi tingkat kerusakan jalan yang digunakan untuk menentukan jenis penanganan jalan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan analisis data menggunakan metode <em>Surface Distress Indeks (SDI). </em>Hasil penelitian dari 5 ruas jalan di perkotaan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo yang diteliti yaitu Jl. Let. Jend S. Parman didominasi oleh retak dengan persentase sebesar 79,1667%, panjang 2106 m dalam kondisi baik dan masuk dalam program pemeliharaan rutin, Jl. Marditomo didominasi oleh retak dengan persentase sebesar 45,4545% dan lubang dengan persentase sebesar 45,4545%, panjang 409 m dengan kondisi baik dan masuk dalam pemeliharaan rutin dan 100 m dalam kondisi rusak ringan dan masuk dalam program rehabilitasi. Jl. Mardihusodo didominasi oleh retak dengan persentase sebesar 54,5455%, panjang 214 m dengan kondisi baik dan masuk dalam pemeliharaan rutin, dan 300 m dengan kondisi sedang dan masuk dalam pemeliharaan berkala, Jl. Merpati (Jl. Kantor Pos &amp; Stasiun) didominasi oleh retak dengan persentase sebesar 100%, panjang 576 m dalam kondisi baik dan masuk dalam program pemeliharaan rutin, Jl. Patuk Gambreng didominasi oleh lubang dengan persentase sebesar 52,9412%, panjang 300 m dalam kondisi baik dan masuk dalam program pemeliharaan rutin, 588 m dengan kondisi sedang dan masuk dalam pemeliharaan berkala. Total panjang keseluruhan dari 5 ruas jalan yaitu 4593 m, dan jenis pemeliharaan jalan antara lain :&nbsp; 3605 m dengan jenis penanganan pemeliharaan rutin jalan, 888 m dengan jenis penanganan pemeliharaan berkala jalan, dan 100 m dengan jenis rehabilitasi jalan serta kerusakan yang dominan terjadi pada 5 ruas jalan yang diteliti yaitu retak dan lubang.</p> Dani Agus Hidayat, Agung Nusantoro, Larashati B'tari Setyaning Copyright (c) 2024 Dani Agus Hidayat, Agung Nusantoro, Larashati B'tari Setyaning https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/5517 Mon, 28 Oct 2024 09:09:18 +0700 Penerapan Building Information Modeling (BIM) Pada Struktur Bawah Jalan Tol Yogyakarta – Bawen STA. 69+624,68 – 70+189,10 https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/5518 <p>Jalan Tol Yogyakarta - Bawen merupakan bagian Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total panjang 75,12 Km. Penggunaan tipe jalan <em>elevated</em> (melayang) pada Jalan Tol Yogyakarta – Bawen STA. 69+624,68 - 70+189,10 menyebabkan kompleksitas struktur meningkat. Pemanfaatan teknologi <em>Building Information Modeling</em> (BIM) menjadi alternatif untuk perhitungan kebutuhan volume beton dan baja tulangan yang lebih optimal. BIM adalah representasi digital dari karakter fisik dan fungsional suatu bangunan (atau objek BIM). Karena itu, di dalamnya terkandung semua informasi mengenai elemen - elemen bangunan tersebut yang digunakan sebagai basis pengambilan keputusan dalam kurun waktu siklus umur bangunan, sejak konsep hingga demolisi. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan teknologi BIM dalam perhitungan volume beton dan baja tulangan <em>bored pile, pile cap</em> dan <em>pier</em> serta membandingkan hasil perhitungan volume beton dan baja tulangan <em>bored pile, pile cap</em> dan <em>pier</em> antara metode konvensional dan metode BIM. Penelitian ini menggunakan&nbsp; metode kuantitatif dan komparatif. Analisis data metode konvensional dengan <em>software Microsoft Excel</em> 2019 dan metode <em>Building Information Modeling</em> (BIM) dengan <em>software Autodesk Revit</em> 2024 untuk pemodelan. Data yang digunakan penelitian yaitu dokumen Shop Drawing (SD) <em>bore pile, pile cap</em> dan <em>pier</em> P75 - P89 (STA. 69+624,68 - 70+189,10) yang diperoleh dari PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Hasil penelitian didapatkan perbandingan hasil perhitungan volume beton dan baja tulangan metode BIM lebih hemat daripada metode konvensional. Persentase perbandingan pada struktur <em>bored pile, pile cap</em> dan <em>pier</em> berturut – turut 1,79%, 2,42%, 3,43% untuk volume beton dan 2,12%, 0,95%, dan 0,43% untuk berat baja tulangan. Selisih hasil perhitungan pada struktur <em>bored pile, pile cap</em> dan <em>pier</em> berturut – turut&nbsp; 210,6239 m3,&nbsp; 202,4723 m3,&nbsp; dan 107,8021 m3 untuk volume beton dan 36.051,5905 kg, 14.944,9030 kg, dan 4.085,5332 kg untuk berat baja tulangan. Dengan demikian, kemampuan <em>Autodesk Revit</em> 2024 dalam memvisualisasikan 3D model secara detail, menghasilkan menghasilkan perhitungan volume beton dan baja tulangan yang lebih optimal.</p> Arifian Firmansyah, Eko Riyanto, Agung Nusantoro Copyright (c) 2024 Arifian Firmansyah, Eko Riyanto, Agung Nusantoro https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/5518 Sun, 03 Nov 2024 06:25:51 +0700 Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur dengan Metode Analisa Komponen 1987 dan MDPJ 2017 https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/5538 <p>Jalan merupakan infrastruktur penting dalam menunjang mobilitas masyarakat dan distribusi barang serta jasa. Perkerasan jalan raya adalah bagian dari jalan yang diperkeras dengan lapisan konstruksi khusus, yang dirancang dengan ketebalan, kekuatan, dan kestabilan tertentu agar struktur perkerasan mampu menyalurkan beban lalu lintas di atasnya ke tanah dasar dengan aman. Penelitian ini mengambil lokasi di Ruas Jalan Tegal Miring – Piono Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo.&nbsp; Ruas jalan tersebut sudah mengalami kerusakan pada struktur perkerasan jalan yang menyebabkan terganggunya mobilisasi transportasi dan meningkatnya biaya perawatan atau rehabilitasi jalan. Tujuan penelitian ini untuk merencanakan serta membandingkan tebal dan rencana anggaran biaya perkerasan lentur.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan proses analisis data menggunakan Metode Analisa Komponen 1987 dan Manual Desain Perkerasan Jalan (MDPJ) 2017. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan tebal perkerasan lentur metode Analisa Komponen 1987 yaitu laston MS 744 5 cm untuk lapis permukaan, batu pecah&nbsp; kelas A tebal 20 cm untuk lapis pondasi atas, dan lapis pondasi bawah dengan Sirtu kelas A setebal 10 cm. Pada metode MDPJ 2017 didapatkan hasil tebal perkerasan lentur untuk lapis permukaan (AC – WC) 4 cm dan (AC – BC) 6 cm, dan lapis pondasi sebesar 40 cm Perencanaan jalan ruas Jalan Tegal Miring – Piono untuk&nbsp; panjang 1000 m menggunakan metode Analisa Komponen 1987 memerlukan anggaran biaya konstruksi sebesar&nbsp; Rp. 1.466.211.700, sedangkan untuk metode MDPJ 2017 didapat nilai sebesar Rp. 2.418.249.000 Metode Analisa komponen memiliki biaya lebih rendah dibandingkan dengan metode MDPJ 2017 dengan selisih Rp. 952.037.300 (Sembilan Ratus Lima Puluh Dua Juta Tiga Puluh Tujuh Ribu Tiga Ratus Rupiah).</p> Arssy Muhammad Ridwan, Agung Nusantoro, Larashati B'tari Setyaning Copyright (c) 2024 Arssy Muhammad Ridwan, Agung Nusantoro, Larashati B'tari Setyaning https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/5538 Sun, 03 Nov 2024 06:28:55 +0700 Analisis Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas MIPA Jenderal Soedirman https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/5447 <p>Pada proyek berskala besar sering ditemui adanya keterlambatan waktu dan penambahan biaya pelaksaan peroyek karena adanya perubahan pada tahap pelaksanan. Oleh sebab itu, dibutuhkan perencanaan penjadwalan waktu yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Pada penelitian ini penulis menggunakan Precedence Diagram Method (PDM) untuk analisis waktu pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas MIPA Universitas Jenderal Soedirman yang memiliki tinggi bangunan gedung utama tiga lantai dengan nilai anggaran sebesar Rp 20.777.777.777,00 dan waktu pelaksanaan 200 hari kerja. Penggunaan Precedence Diagram Method (PDM) akan menampilkan analisis jaringan kerja, termasuk kegiatan kritis yang dapat digunakan untuk menghindari keterlambatan kerja. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui penggunaan precedence diagram method dan perbandingan antara precedence diagram method dengan time schedule perencanaan (Kurva S). Analisis dilakukan dengan membuat Work Breakdown Structure, Network planning, dan menampilkan jalur/lintasan kritisnya. Kemudian dilakukan perbandingan penjadwalan waktu pelaksanaan menggunakan Precedence Diagram Method dengan Time schedule perencanaan (Kurva S). Berdasarkan hasil analisis, penjadwalan menggunakan Precedence Diagram Method (PDM) durasi pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek adalah 182 hari kerja. Maka disimpulkan jika hasil penjadwalan menggunakan precedence diagram method (PDM) menghasilkan penyelesaian 18 hari lebih cepat dibandingkan dengan time schedule perencanaan (kurva S) dengan jalur kritis pada pekerjaan gedung beserta taman dan halaman.</p> Ismi Auliana Izati, cremona Ayu Novita Sari, Mukti Agung Wibowo Copyright (c) 2024 Ismi Auliana Izati, Cremona Ayu Novita Sari, Mukti Agung Wibowo https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/5447 Thu, 30 Jan 2025 08:32:38 +0700 Rekomendasi Frekuensi Pemecokan Jalan Rel untuk Kereta Semicepat 160 Km/Jam https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/6104 <p>Beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung menginisiasi pemerintah untuk merencanakan Pembangunan Kereta Semi Cepat Jakarta – Surabaya dengan kecepatan maksimal 160 km/jam dan kecepatan rata-rata 145 km/jam. Maka, Jarak perjalanan Jakarta - Surabaya (725 km) dapat ditempuh selama ± 5 jam yang sebelumnya jika ditempuh dengan kecepatan KA konvensional (Kecepatan Maksimal 120 km/jam) sesuai GAPEKA (Grafik Perjalanan Kereta Api) adalah 8 jam 5 menit. Dapat diartikan dengan adanya Kereta Semicepat dapat mempercepat perjalanan KA pada <em>track</em> eksisting hingga 3 jam. Peningkatan kecepatan berpengaruh juga pada frekuensi lalu lintas <em>track</em>. Hal ini mendasari perlunya analisis kegiatan perawatan lintas (frekuensi pemecokan) tersebut guna mendukung keselamatan dan kenyamanan perjalanan atau aktivitas <em>rollingstock </em>di atasnya. Penentuan frekuensi pemecokan dihitung berdasarkan <em>passing tonnage</em> KA yang melintas selama setahun, pada penelitian ini studi kasus di ambil pada <em>track </em>&nbsp;Surabaya-Cepu. Dari hasil perhitungan diperoleh frekuensi pemecokan 0,7 » 1 kali / tahun.</p> Reysha Rizki Amanda Lubis Copyright (c) 2024 Reysha Rizki Amanda Lubis https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/6104 Thu, 31 Oct 2024 00:00:00 +0700 Kinerja Sistem Irigasi Daerah Irigasi Tegalduren (Desa Pacekelan, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo) https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/6135 <p>Daerah Irigasi Tegalduren terletak di Desa Pacekelan Kecamatan Purworejo dengan luas layanan total sekitar 83 ha yang memiliki sumber air dari Sungai Gesing DAS Bogowonto. Sistem irigasi dipengaruhi oleh beberapa aspek, yaitu: prasarana fisik, produktivitas tanam, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi, dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Bangunan irigasi mengalami penurunan fungsi akibat bertambahnya umur bangunan, bencana alam, atau pengaruh ulah manusia. Sesuai dengan Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi bahwa eval_______uasi kinerja sistem irigasi dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kinerja sistem irigasi agar kebutuhan air tanaman dapat tercapai dengan optimal. Metode yang dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan dengan melakukan penelusuran jaringan irigasi D.I Tegalduren, wawancara, dan analisis data. Penelusuran dilakukan jaringan irigasi dilakukan untuk mendapatkan data kondisi prasarana fisik. Metode wawancara dan analisis data digunakan untuk mendapatkan data produktivitas tanam, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi, dan P3A. Hasil penilaian berdasarkan Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 dengan 6 aspek penilaian menunjukan bahwa kondisi prasarana fisik memperoleh nilai 34,96%, produktivitas tanam memperoleh nilai 12,30%, sarana penunjang memperoleh nilai 7,17%, organisasi personalia memperoleh nilai 11,11%, dokumentasi memperoleh nilai 4,36%, dan P3A memperoleh nilai 7,33%. Secara keseluruhan penilaian indeks kinerja sistem irigasi D.I Tegalduren adalah 77,23%, yang termasuk kedalam kategori <strong>BAIK </strong>terhadap kinerja Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.</p> Agung Setiawan, Tri Budi Astuti, Muhamad Taufik Copyright (c) 2024 Agung Setiawan, Tri Budi Astuti, Muhamad Taufik https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/6135 Thu, 31 Oct 2024 00:00:00 +0700 Analisis Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Desa Kalibening, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/6136 <p>Kabupaten Kebumen terutama bagian utara merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang sangat rawan terhadap bahaya tanah longsor karena kondisi topografi Kabupaten Kebumen yang sebagian besar wilayahnya mempunyai kemiringan lereng yang curam dan didominasi oleh aliran sungai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kesiapsiagaan masyarakat Desa Kalibening Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen terhadap bencana tanah longsor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, data primer yang didapatkan dari kuisioner sebagai alat pengumpul data diberikan kepada responden yaitu masyarakat Desa Kalibening Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen. Berdasarkan data hasil penelitian tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Desa Kalibening, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen terhadap bencana tanah longsor masuk dalam kategori “Siap” dengan nilai rata-rata sebesar 121,24. Serta kendala masyarakat dalam menghadapi bencana tanah longsor di Desa Kalibening ada pada kondisi pra bencana yaitu, sebagian besar masyarakat belum mendapatkan sosialisasi tentang hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi bencana tanah longsor seperti tidak adanya petunjuk arah untuk jalur evakuasi dan tidak adanya titik kumpul untuk tempat aman.</p> Nurmansyah Alami, Faisal Hidayat, Umar Abdul Aziz Copyright (c) 2024 Nurmansyah Alami, Faisal Hidayat, Umar Abdul Aziz https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/6136 Thu, 31 Oct 2024 00:00:00 +0700 Analisis Angkutan Sedimen Bendung Kalisemo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/5666 <p>Sedimentasi pada Bendung Kalisemo mengalami penumpukan yang sangat banyak permasalahan tersebut mempengaruhi kinerja Bendung Kalisemo. Banyaknya sedimen pada Bendung Kalisemo tersebut menyebabkan pendangkalan pada bendung yang berdampak pada pengoperasian bendung khususnya dalam penyediaan air baik untuk irigasi, Pengendalian banjir dan lain sebagainya. Sedimen yang mengendap pada hulu bendung berpotensi masuk melalui pintu intake ke saluran primer sehingga dapat mengurangi kapasitas saluran. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis karakteristik dan volume sedimen dasar <em>(bed load)</em> Bendung Kalisemo, serta mendapatkan alternatif penanganan penumpukan sedimentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran dan pengambilan langsung semple di lapangan serta pengujian di laboratorium. Metode perhitungan angkutan sedimen menggunakan&nbsp; metode Meyer Peter Muller dan Einstein. Sampel sedimen dasar diambil 3 titik yaitu titik 1(kanan), titik 2 (tengah), titik 3 (kiri). Penelitian dilakukan pengumpulan data secara langsung dengan pengukuran langsung, pengamatan langsung, serta pengujian sampel pada Laboratorium. Hasil analisis karakteristik angkutan sedimen bendung kalisemo untuk jenis butiran pada penampang bendung butiran terbesar termasuk kedalam jenis kerikil berkwarsa tertahan pada saringan no. 19 mm dan butiran terkecil adalah pasir sangat halus karna tertahan pada saringan no.0,075 mm. Hasil analisis volume angkutan sedimen dasar <em>(bed load) </em>dengan metode <em>Meyer Peter Muller </em>&nbsp;adalah 8,7114 m³/hari dan untuk metode <em>Einstein</em> sebesar 6,6097 m³/hari. Alternatif penanganan dengan melakukan pengurasan rutin saat debit sungai pada bendung mengalami banjir,dan pengerukan setelah sedimen mencapai puncak elevasi mercu bendung, diperkirakan dalam jangka 2 tahun. Pengerukan dilakukan dengan menggunakan alat berat dengan kapasitas kecil.</p> Alim Gunawan, Agung Setiawan, Muhamad Taufik Copyright (c) 2024 Alim Gunawan, Agung Setiawan, Muhamad Taufik https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/5666 Tue, 11 Feb 2025 03:55:19 +0700 Uji Banding Antar Laboratorium dan Analisis Uji Kuat Tekan Beton Silinder sebagai Pengendalian Mutu Laboratorium sesuai ISO 17025:2017 https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/6153 <p>Berdasarkan Peraturan Presiden nomor 79 tahun 2019 terdapat 3 fokus wilayah pembangunan ekonomi utama di antaranya (Purwomanggung) yang meliputi daerah Purworejo, Wonosobo, Magelang dan Temanggung. Pembangunan infrastruktur pendukung harus memenuhi spesifikasi mutu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu dan kompetensi laboratorium. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui kegiatan uji banding antar laboratorium/<em>interlaboratory comparison</em>. Peserta uji banding antar laboratorium berasal dari Provinsi Jawa Tengah sebanyak 7 peserta, Provinsi Yogyakarta sebanyak 3 peserta, dan Provinsi Jawa Timur sebanyak 1 peserta. Benda uji yang digunakan adalah beton normal dengan <em>f’c</em> rencana 15 MPa. Hasil akhir digunakan metode <em>Z-score</em> untuk menentukan eval_uasi dan kinerja dari laboratorium peserta. Hasil pengujian peserta uji banding mendapatkan nilai kuat tekan rata-rata 16.7792 MPa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa homogenitas dan stabilitas benda uji memenuhi persyaratan dengan hasil Uji F menunjukkan nilai F hitung sebesar 1.386 dan nilai F tabel = 3,1789 (dari F tabel) dengan F hitung ≤ F tabel sampel dinyatakan homogen. Uji t menghasilkan nilai t hitung = 0,4755&nbsp; dan nilai t tabel = 2,101&nbsp; dan sampel memenuhi t hitung ≤ t tabel sehingga sampel dinyatakan sama. Uji homogenitas dengan ISO 13528 menunjukkan nilai <em>Ss ≤ 0,3 σpt</em> sebesar 0,5236 ≤ 0,5491 maka sampel peserta dinyatakan homogen. Hasil analisis stabilitas menunjukkan |<em>y̅1 - y̅2</em>| ≤ 0,3 σpt, yaitu 0,5154 ≤ 0,5491 sampel dinyatakan stabil. Hasil eval_uasi akhir digunakan metode <em>Z-score </em>dengan hasil penelitian menunjukkan 10 dari 11 peserta mendapatkan hasil akhir “memuaskan/<em>in-lier</em>” dan 1 laboratorium dengan hasil “peringatan/<em>straggler</em>”. Secara garis besar berdasarkan hasil uji banding menunjukkan laboratorium peserta menunjukkan kinerja mutu yang baik.</p> Andika Pangestu Saputra, Eksi Widyananto, Eko Riyanto Copyright (c) 2024 Andika Pangestu Saputra, Eksi Widyananto, Eko Riyanto https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ https://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryabeton/article/view/6153 Thu, 31 Oct 2024 00:00:00 +0700