Studi Pemanfaatan Air Bendung Kaligending untuk Kebutuhan Air Irigasi
Abstract
Banyaknya aktivitas pertanian yang menjadi mata pencaharian di Indonesia, maka sistem irigasi sangat dibutuhkan untuk mengairi lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan dan kebutuhan air di Bendung Kaligending yang dimanfaatkan untuk air irigasi, menganalisis neraca air di Bendung Kaligending serta membuat operasional pemberian air berdasarkan faktor k atau faktor Penyediaan Air Relatif (PAR). Permasalahan yang ada yaitu terbatasnya ketersediaan air dalam Bendung Kaligending dan kebutuhan air untuk berbagai keperluan pertanian semakin meningkat, sehingga perlu diatur sistem pemberian dan pengaturan air secara optimal. Metode yang digunakan untuk menganalisis curah hujan rerata kawasan menggunakan metode Aritmatik, metode untuk menganalisis evapotranspirasi menggunakan metode Penman Modifikasi, menganalisis neraca air untuk membuat operasional pemberian air berdasarkan faktor k. Hasil penelitian menunjukan bahwa neraca air terjadi surplus terbesar pada bulan Desember (periode I) sebesar 31,59 m3/dt dan defisit terbesar pada bulan November (periode I) sebesar -1,31 m3/dt. Tingkat ketercukupan (surplus) ada 19 periode sebesar 79,17% dan tidak tercukupi (defisit) ada 5 periode sebesar 20,83%. Faktor k pada Musim Tanam I sebesar 0,92, Musim Tanam II sebesar 1,00 dan Musim Tanam III sebesar 0,71. Pola pemberian air pada Musim Tanam I termasuk Irigasi Menerus, Musim Tanam II termasuk Irigasi Menerus, dan Musim Tanam III termasuk Gilir Tersier. Pemberian air dalam satu periode 15 harian pada Musim Tanam III dilakukan sistem gilir sebanyak 3 blok agar kebutuhan air tercukupi.
Copyright (c) 2025 Alwan Indra Nugraha, Muhamad Taufik, Agung Setiawan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.