Model Sumur Resapan untuk Mengatasi Banjir di Alun-Alun Purworejo
Abstract
Pertumbuhan penduduk dan pesatnya pembangunan di kawasan perkotaan Purworejo telah memicu perubahan fungsi tata guna lahan, terutama menjadi area perkantoran dan permukiman. Perubahan tersebut menyebabkan berkurangnya kemampuan lahan dalam meresapkan air hujan, sehingga limpasan permukaan meningkat dan memicu terjadinya genangan, khususnya di area sekitar alun-alun Purworejo. Kondisi ini diperparah oleh kapasitas saluran drainase yang tidak mampu menampung debit banjir rancangan, sehingga aktivitas masyarakat, baik pejalan kaki maupun pengguna kendaraan bermotor, menjadi terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi dampak genangan melalui penerapan teknologi drainase berwawasan lingkungan berupa sumur resapan sebagai upaya reduksi limpasan sekaligus pengisian kembali air tanah (artificial recharge). Hasil analisis menunjukkan bahwa di bagian luar alun-alun, intensitas hujan kala ulang 2 tahun dengan waktu konsentrasi 4 jam sebesar 20,33 mm/jam menghasilkan kelebihan debit 10,07 m³/jam. Sumur resapan berdiameter 0,8 m dan kedalaman 3 m mampu menampung 1,26 m³/dtk per sumur, sehingga diperlukan 8 unit sumur resapan. Sementara itu, di bagian dalam alun-alun, intensitas hujan kala ulang 2 tahun dengan waktu konsentrasi 5,4 jam sebesar 16,65 mm/jam menghasilkan kelebihan debit 15,81 m³/jam. Dengan kapasitas sumur resapan sebesar 0,42 m³/dtk per sumur, dibutuhkan 12 unit sumur resapan. Secara keseluruhan, total 20 sumur resapan direkomendasikan untuk ditempatkan pada wilayah tangkapan air yang tidak mampu ditampung oleh sistem drainase eksisting.
Copyright (c) 2025 Muhamad Taufik

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


