Pendampingan Budaya Ringkas, Rapi, Resik, Rawat Rajin (5R) Bagi Peningkatan Efisiensi di Bengkel Pembina Purworejo

  • Widiyatmoko Widiyatmoko Universitas Muhammadiyah Purworejo, Indonesia
  • Mike Elly Anitasari Universitas Muhammadiyah Purworejo, Indonesia
Keywords: Bengkel, Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin, Efisiensi

Abstract

Tujuan dari pengabdian masyarakat pada bengkel Pembina yaitu membantu efisinsi kerja di bengkel  dengan edukasi pelaksanaan budaya Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin (5R).  Mitra pengabdian masyarakat di bengkel  pembina adalah mekanik, tenaga admin, dan pemilik atau pimpinan bengkel. Kegiatan pendampingan budaya (5R) di bengkel pembina dilaksanakan selama 3 hari dan dibagi 3 tahapan yaitu: 1) Evaluasi pengelolaan bengkel yang sedang dijalankan; 2) Edukasi dan Pendampingan Budaya 5R; 3) Evaluasi Pelaksanaan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini menekankan pada penyampaian pengetahuan, informasi atau edukasi kepada warga bengkel tentang budaya 5R dan pendampingan pelaksanaan 5R dibengkel Pembina. Hasil dari pelaksanaan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan di bengkel pembina purworejo dapat diuraikan dalam indikator sebagai berikut: 1) Hasil evaluasi pengeloaan bengkel pembina didapatkan data bahwa bengkel belum dikelola dengan baik, khususnya dalam pelaksanaan konsep atau budaya 5K sehingga efisiensi kerja tidak dapat dicapai; 2) Edukasi penyampaian informasi, wawasan atau edukasi tentang budaya 5R dapat dilaksanakan dengan baik dan mendapatkan respon yang positif dari pihak bengkel, sehingga warga bengkel mendapatkan peningkatan pemahaman dan wawasan tentang budaya 5R. Adapun pendampingan untuk pelaksanaan atau peneraparan budaya 5R yang meliputi aspek Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin, secara umum dapat dilaksanakan dibengkel pembina secara bertahap. 3) hasil evaluasi atau monitoring di bengkel pembina terkait dengan pelaksanaan budaya 5R bagi peningkatan efisiensi kerja yang meliputi Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin secara umum terdapat progres yang baik. Artinya kondisi bengkel lebih rapi atau tertata, bersih, nyaman dan lebih kondusif untuk pelaksanaan kerja dari sebelumnya. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Devani, Vera, dkk. (2016). “Analisis Penerapan Konsep 5S di Bagian Maintenance PT. Traktor Nusantara”. Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri. No.02 Vol.02. 2016.

Effendi, Arief. (2016). Manajemen Budaya Mutu. Yogyakarta: Diandra Kreatif.

Hirano Hiroyuki (2010). “Penerapan 5S Di Tempat Kerja, Pendekatan Langkah-Langkah Praktis”.Jakarta: PHP.

Kotler, Philip. 2000. Marketing Management. Edition Milenium. Northwestern. New York-USA.

Noe, A.,Raymond, et. al. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia-Mencapai Keunggulan Bersaing. Buku 1. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta.

Osada Takashi (2002). Sikap Kerja 5S Seri Manajemen No. 160”. Jakarta: PPM.
Published
2022-04-29
How to Cite
Widiyatmoko, W., & Anitasari, M. E. (2022). Pendampingan Budaya Ringkas, Rapi, Resik, Rawat Rajin (5R) Bagi Peningkatan Efisiensi di Bengkel Pembina Purworejo. Surya Abdimas, 6(2), 406-414. https://doi.org/10.37729/abdimas.v6i2.1798
Section
Articles