Penguatan Pendidikan Karakter Anak Berbasis Nilai Budaya Melalui Cerita Rakyat dan Tembang Jawa
Abstract
Pendidikan termasuk pendidikan karakter tidak hanya tanggungjawab pemerintah dan sekolah, tetapi juga tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Pendidikan karakter akan berhasil jika keempat komponen di atas dapat bersinergi, bekerja sama, saling menunjang atau menguatkan. Pada kenyataannya banyak keluarga dan masyarakat menyerahkan sepenuhnya pendidikan termasuk pendidikan karakter kepada pemerintah dan sekolah. Hal ini diakui oleh pakuyuban ibu-ibu yang tergabung dalam Desa Prima Mentes Murakapi (DPMM), Wonosari, Gunungkidul. Sepulang dari sekolah, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain HP, dengan banyak pilihan aplikasinya dan bergaul dengan teman medsos dan teman di kampungnya. Implikasinya, pendidikan karakter di sekolah tidak atau kurang mendapat dukungan atau penguatan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Itulah sebabnya, perlu penguatan pendidikan karakter di lingkungan keluarga dan masyarakat berbasis nilai budaya bagi ibu-ibu DPMM Wonosari, orang tua peserta didik, agar setelahnya ibu-ibu orang tua melakukan pembelajaran karakter kepada anak-anaknya. Adapun metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi, demonstrasi, observasi, dan presentasi dengan menerapkan pembelajaran Sistem Among. Pembelajaran berpusat pada ibu-ibu orang tua peserta didik dengan cara Tringo (ngerti, ngrasa, dan nglakoni). Hasilnya menunjukkan bahwa presentasi dan diskusi yang dialogis dapat meningkatkan skor pemahaman dan penguatan ibu-ibu sasaran terhadap materi pendidikan karakter berbasis nilai budaya dengan nilai rata-rata 20. Penguatan ini berimplikasi positif terhadap peningkatan kemampuan mengidentifikasi muatan pendidikan karakter pada teks cerita rakyat dan mocopat atau tembang Jawa. Capaian ini menjadi bermakna tatkala diajarkan pada anak-anak di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Downloads
References
Afandi, I. (2020). The character value in the fairy tale “Cerita Calon Arang” by Pramoedya Ananta Toer as a means of early childhood education. Jurnal Pendidikan Karakter, 10(2). https://doi.org/10.21831/jpk.v10i2.31973
Anwar, C., Saregar, A., Fitri, M. R., Anugrah, A., & Yama, A. (2023). Folklore with Value Clarification Technique: Its Impact on Character Education of 8-9-Year-Old Students. Journal of Innovation in Educational and Cultural Research, 4(1), 44–55. https://doi.org/10.46843/jiecr.v4i1.414
Azizah, A., Nurkamto, J., Suwandi, S., & Rohmadi, M. (2018). The Needs of Character Education Based on Fairy-tale Textbook Development for Junior High Students in Semarang Regency. KnE Social Sciences, 3(9), 147. https://doi.org/10.18502/ kss.v3i9.2621
Cahyani, I., & Junaidi, F. (2019). Andai-Andai Folklore: A media for internalization character values and educating children. Proceedings of the Second Conference on Language, Literature, Education, and Culture (ICOLLITE 2018). https://doi.org/10.2991/icollite-18.2019.74
Dermawan, R. N., Rufaidah, D., Sudirman, A., Listyaningrum, A. D., & Barek, K. I. (2022). Budaya Minangkabau dalam novel anak rantau karya A. Fuadi: pendekatan sosiologi sastra dan relevansinya dengan pendidikan karakter berbasis nilai budaya. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat LP2M UST Jogja, 354–377.
Djumransjah, H. M. (2004). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bayumedia Publishing.
Guttesen, K., & Kristjánsson, K. (2022). Cultivating virtue through poetry: an exploration of the characterological features of poetry teaching. Ethics and Education, 17(3), 277–293. https://doi.org/10.1080/17449642.2022.2114062
Halimah, L., Arifin, R. R. M., Yuliariatiningsih, M. S., Abdillah, F., & Sutini, A. (2020). Storytelling through “Wayang Golek” puppet show: Practical ways in incorporating character education in early childhood. Cogent Education, 7(1). https://doi.org/10.1080/2331186X.2020.1794495
Hart, P. (2022). Reinventing character education: the potential for participatory character education using MacIntyre’s ethics. Journal of Curriculum Studies, 54(4), 486–500. https://doi.org/10.1080/00220272.2021.1998640
Kusmana, S., Wilsa, J., Fitriawati, I., & Muthmainnah, F. (2020). Development of Folklore Teaching Materials Based on Local Wisdom as Character Education. International Journal of Secondary Education, 8(3), 103. https://doi.org/10.11648/ j.ijsedu.20200803.14
Lickona, T. (2000). Character Education: The Heart of School Reform. Religion & Education, 27(1), 58–64. https://doi.org/10.1080/15507394.2000.11000917
Lickona, T. (2013). Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Penerbit Nusa Media.
Lickona, T. (2015). Educating For Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responbility (U. Wahyudin (ed.)). Jakarta: Bumi Aksara.
Masyudi, A. R., Damayanti, W., & Lushinta, I. P. (2023). Peran Guru dalam Mengurangi Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja melalui Pendidikan Karakter Moral, Spritual, dan Sosial. Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter, 6(3), 192-197.
Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. (2013). Ki Hadjar Dewantara, Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka (Pendidikan). UST Press.
Martono, M. (2019). Improving Students Character Using Fairy Tales. JETL (Journal Of Education, Teaching and Learning), 4(1), 180. https://doi.org/10.26737/jetl.v4i1.993
Mentari, A., Yanzi, H., & Nopiana. (2020). Character Building Since Early Childhood Through Story Telling About Folklore. Proceedings of the International Conference on Early Childhood Education and Parenting 2019 (ECEP 2019). https://doi.org/10.2991/assehr.k.200808.008
Mutiara, H., & Yatri, I. (2022). The Value of Character Education in a Collection of Fairy Tales by Ungu Lianza. MIMBAR PGSD Undiksha, 10(2), 337–341. https://doi.org/10.23887/jjpgsd.v10i2.48114
Nanda, D. D., Simbolon, B., Damanik, F. A., & Sembiring, Y. B. (2021). Moral value and character building education in folklore from Central Java “Timun Mas.” Journal of Languages and Language Teaching, 9(1), 85. https://doi.org/10.33394/jollt.v9i1.3319
Nugraheni, M. W., & Purwanto, B. A. (2019). Tembang Dolanan sebagai Konservasi Pendidikan Karakter pada Komunitas Bocah Playon di Pasar Papringan Temanggung. Indonesian Journal of Education and Learning, 2(2), 198. https://doi.org/10.31002/ijel.v2i2.1089
Relin, R., W., Rasna, I., & S, Binawati, W. (2018). Local Wisdom Values in Balinese Folktales That Are Relevant to Character Education for the First Grade at Primary School. Journal of Language Teaching and Research, 9(1), 155. https://doi.org/10.17507/ jltr.0901.20
Setiardi, D., & Mubarok, H. (2017). Keluarga sebagai sumber pendidikan karakter bagi anak. Tarbawi: Jurnal Pendidikan Islam, 14(2).
Santosa, W. H., Rochmiyati, S., & Dermawan, R. N. (2019). Apresiasi Sastra Berbasis Nilai Budaya dan Pendidikan Karakter. Best Publisher.
Sipahutar, R. A., Sianturi, R. W., & Sembiring, Y. (2021). The value and character building education in folklore from Bataknese “Sigale-gale.” Journal of Languages and Language Teaching, 9(1), 111. https://doi.org/10.33394/jollt.v9i1.3228
Suprayitno, A., & Wahyudi, W. (2020). Pendidikan karakter di era milenial. Deepublish.
Utama, W. W. I., Arwansyah, Y. B., & Wibowo, B. A. (2022). Nilai Filosofis Sestradi Puro Pakualaman Yogyakarta Sebagai Dasar Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5), 4820–4830. https://doi.org/10.31004/ obsesi.v6i5.2641
Wahyani, A., Al Ma’ruf, A. I., Rahmawati, F. P., Prastiwi, Y., & Rahmawati, L. E. (2022). Content Analysis of Nationalism Character Education in Wonogiri Folklore as An Elementary School Literacy Media. Journal of Innovation in Educational and Cultural Research, 3(3), 499–507. https://doi.org/10.46843/jiecr.v3i3.224
Copyright (c) 2024 Rusdian Noor Dermawan, Nusarini Nusarini, Umi Hartati, Anselmus Sudirman, Rosian Adiatma, Melia Puspita Larasati, Vito Vito
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.