Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik Sebagai Upaya Mengurangi Limbah Tongkol Jagung
Abstract
Desa Kawengan dikenal sebagai salah satu desa yang menghasilkan pertanian berupa jagung dimana setiap panen limbah dari tongkol jagung banyak berserakan dipinggir jalan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah tonggol jangung yang kian meningkat di waktu musim jagung tiba yaitu memanfaatkannya sebagai pupuk kompos atau pupuk organik. Pupuk ini nantinya akan dimanfaatkan oleh masyarakat desa Kawengan untuk untuk memperbaiki kualitas lahan pertanian. Pembuatan pupuk dari tongkol jagung bertempat di posko KKN Tematik Unigoro kelompok 11 yang ada di desa Kawengan RT 3 RW 1 kecamatan Kedewan. Peserta yang terlibat yaitu masyarakat desa Kawengan yang berprofesi sebagai petani. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu metode sosialisasi dan praktek pembuatan pupuk. Waktu yang diperlukan dalam membuat pupuk relatif lama berkisar 3-4 minggu. Proses pembuatan pupuk kompos harus steril atau bebas dari kontaminan bakteri sehingga tidak akan mengganggu selama proses pembuatan pupuk tersebut. Tahapan pembuatan pupuk berbahan dasar dari limbah sisa tongkol jagung yang di haluskan terlebih dahulu, dan bisa ditambahkan daun lamtoro yang di sangrai dan EM4. Kandungan yang di hasilkan dari tongkol jagung yaitu air 13,5 persen, protein 10,0 persen, lemak 4,0 persen, karbohidrat 61,0 persen, gula 1,4 persen dan zat-zat lain 0,4 persen.
Downloads
References
Bunyamin, Z., Efendi, R., Andayani, N., & Serealia, T. (2013). Pemanfaatan limbah jagung untuk industri pakan ternak. Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian.153.
Dewi, G. P., Silva, B. A., Damanik, J. M., Orada, Y. G. A., Aziz, M. L. A., & Apindiati, R. K. (2023). Efektivitas “Bioderma” Sebagai Solusi Penanganan Limbah Dan Peningkatan Produksi Tanaman Jagung. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 25(2), 128–133.
Efelina, V., Purwanti, E., Dampang, S., & Rahmadewi, R. (2018). Sosialisasi pembuatan pupuk organik cair dari batang pohon pisang di desa Mulyajaya Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang. SENADIMAS.
Ginanjar, A., Yetti, H., & Yoseva, S. (2016). Pemberian pupuk tricho kompos jerami jagung terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.).Doctoral Disertation. Universitas Riau
Hartatik, W., Husnain, H., & Widowati, L. R. (2015). Peranan pupuk organik dalam peningkatan produktivitas tanah dan tanaman. Jurnal Sumberdaya Lahan, 9(2), 140352.
Kurniawan, A. (2018). Produksi mol (mikroorganisme lokal) dengan pemanfaatan bahan-bahan organik yang ada di sekitar. Jurnal Hexagro, 2(2).
Lisa, P. (2013). Pengaruh Berbagai Aktivator Terhadap Aktivitas Dekomposer Dan Kwalitas Kompos Blotong Dari Limbah Pabrik Gula. Fakutas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.
Murnita, M., Afrijon, A., & Gusriati, G. (2023). Limbah Jagung Hibrida Dan Feses Sapi Sebagai Sumber Pupuk Organik Untuk Mendukung Produksi Tanaman Jagung. Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(9), 3309–3316.
Rochani, S. (2007). Bercocok Tanam Jagung. Ganeca Exact.
Surtinah, S. (2013). Pengujian kandungan unsur hara dalam kompos yang berasal dari serasah tanaman jagung manis (Zea mays saccharata). Jurnal Ilmiah Pertanian, 11(1), 11–17.
Susilo, E., Novita, D., Warman, I., & Parwito, P. (2021). Pemanfaatan Limbah Pertanian Untuk Membuat Pupuk Organik di Desa Sumber Agung Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara. PAKDEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 7–12.
Syamsia, S., Idhan, A., & Kasifah, K. (2019). Produksi kompos dari aneka limbah jagung. 1, 362–367. In Unri Conference Series: Community Engagement (Vol. 1, pp. 362-367).
Copyright (c) 2024 Nindy Callista Elvania, Cendy Riskia Indah Agustin, Agita Dwi Pratiwi, Ahmad Syahrul Muharam Tegar Adi Setiawan, Andito Arga Gunarso Atmaji, Suhartono Suhartono, Muhammad Shofah Udin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.