Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Chasis Melalui Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) di SMK PN Purworejo
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui meningkat atau tidaknya keaktifan siswa yang telah diterapkan model PBL (Problem Based Learning) pada mata pelajaran chasis kelas XI di SMK PN Purworejo. 2) Untuk mengetahui meningkat atau tidaknya hasil belajar siswa setelah diterapkannya
model PBL (Problem Based Learning) pada mata pelajaran chasis kelas XI di SMK PN Purworejo. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subyek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK PN Purworejo tahun ajaran 2018/2019, yang berjumlah 27 siswa, yang terdiri dari 26 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. Aspek yang diteliti meliputi keingintahuan, tingkah laku, dan keaktifan siswa yang menunjukkan semangat belajar siswa dan tindakan pembelajaran yang ditunjukkan oleh guru sebagai indikator pelaksana pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah. Setelah data diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik deskripsi persentase. Analisis data dengan analisis deskriptif kuantitatif untuk mencari persentase rata-rata keaktifan dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini adalah bahwa keaktifan dan hasil belajar siswa meningkat dari tiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya skor ratarata keaktifan siswa dari pra siklus dengan persentase 70,37% berkategori kurang, naik menjadi 82,87% berkategori baik dan semakin meningkat pada siklus II yaitu sebesar 90,89% dan masuk dalam kategori sangat baik. Sedangkan untuk hasil belajar siswa dapat dilihat dari meningkatnya hasil pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Berdasarkan hasil belajar rata-rata siswa yang memenuhi standar kompetensi yaitu sebagai berikut: pada pra siklus nilai rata-rata sebesar 72,37 dengan presentase sebesar 29,63% masuk dalam kategori cukup kemudian meningkat pada siklus I dengan rata-rata sebesar 81,03 dengan presentase sebesar 51,85% dan masuk dalam kategori baik dan semakin meningkat pada siklus II dengan rata-rata sebesar 90,66 dengan presentase sebesar 88,88% dan masuk dalam kategori sangat baik.