Pelatihan Inovasi Memperpanjang Daya Simpan Tempe dengan Penambahan Air Kulit Nanas di Desa Sukowono Kecamatan Jayaloka Kabupaten Musi Rawas
Abstract
Desa Sukowono banyak terdapat industri rumah tangga berupa pembuatan tempe dari kacang kedelai. Berdasarkan hasil wawancara bersama beberapa warga pemilik industri rumah tangga tempe mengalami permasalahan dalam produksi tempe yaitu pendeknya daya simpan tempe. Sehingga jika tidak habis dalam waktu dua hari tempe akan busuk dan mengalami kerugian. Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilaksanakan oleh tim dengan melibatkan mitra warga masyarakat dan Perangkat Desa Sukowono dalam kegiatan pelatihan pemanfaatan kulit nanas untuk memperpanjang daya simpan tempe sebagai upaya meningkatkat perekonomian warga masyarakat di Desa Sukowono Kecamatan Jayaloka Kabupaten Musi Rawas. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepaada Massyarakat ini dilakukan dengan metode pendampingan yaitu sosialisasi dan pelatihan. Warga Masyarakat dan Perangkat Desa sebagai peserta pelatihan terbantu dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh tim. Tim dapat berkontribusi langsung dalam mentransfer pengetahuan dan keterampilan tentang pemanfaatan kulit nanas untuk memperpanjang daya simpan tempe. Peserta pelatihan mengalami peningkatan keterampilan yaitu dari 66,67 (keterampilan awal) menjadi 91,67 (keterampilan akhir). Hal ini terbukti dari kesungguhan warga masyarakat yang ditunjukkan dalam mengikuti pelatihan. Indikator ini dapat dilihat dari meningkatnya keterampilan secara bermakna setelah mengikuti pelatihan. Selain itu, dapat dilihat dari partisipasi yang sangat baik pada saat praktik pemanfaatan kulit nanas untuk memperpanjang daya simpan tempe
Downloads
Copyright (c) 2021 Reny Dwi Rastuti, Yuli Febrianti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.