Pemanfaatan Ubi Kayu Sebagai Bahan Baku Tepung Mocaf Dalam Meningkatkan Nilai Tambah Ekonomi di Desa Pacellekang
Abstract
Tujuan kegiatan ini untuk menjelaskan besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C olahan ubi kayu dan besarnya nilai tambah olahan ubi kayu di Desa Paccellekang. Kegiatan ini dilaksanakan bersama dengan Ibu – ibu PKK dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa Pacellekang, Kecamatan Pattallasang, Kabupaten Gowa dengan menggunakan metode observasi, sosialisasi (pendampingan) dan analisis nilai tambah olahan ubi kayu. Pengabdian pada masyarakat menghasilkan beberapa penjelasan bahwa biaya olahan ubi kayu per satu kali proses produksi adalah Rp. 48.500, dengan tingkat penerimaan Rp 84.000 , sehingga dapat diperoleh pendapatan Rp 35.500 dan besarnya R/C olahan ubi kayu adalah 1,75 artinya setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan memperoleh penerimaan Rp 1,75 dan pendapatan Rp 0,75 dengan demikian usaha tepung Mocaf menguntungkan. Nilai tambah yang diperoleh dari olahan ubi kayu adalah Rp 1,85 ,nilai tersebut adalah nilai tambah dari hasil pengolahan satu kilogram ubi kayu. Kegiatan ini memberikan rekomendasi kepada Ibu – ibu PKK dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa Pacellekang untuk memanfaatkan ubi kayu dengan tidak hanya menjualnya secara langsung tetapi juga mengelolanya melalui pembuatan tepung Mocaf sehinga dapat membantu peningkatan ekonomi rumah tangga mereka.
Downloads
Copyright (c) 2022 Herman Sjahruddin, Subhan Djaya, Agnes Mawarni, Dian Amartya Pratiwi, Pitriani Rajab Mangasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.