Pemenuhan Kebutuhan Alat Pemadam Api Ringan Pada UMKM “Pentol Gilaaa” Surabaya

  • Mochamad Yusuf Santoso Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Indonesia
  • Aulia Nadia Rachmat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Indonesia
  • Fitri Hardiyanti Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Indonesia
  • Imam Khoirul Rohmat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Indonesia
  • Ahmad Erlan Afiuddin Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Indonesia
  • Mey Rohma Dhani Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Indonesia
Keywords: APAR, Bahaya kebakaran, K3, UMKM, Pentol Gilaaa

Abstract

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu penyangga perekonomian Indonesia. Meski peran UMKM bagi perekonomian negara sangat besar, salah satu tantangan yang dihadapi UMKM adalah bagaimana meningkatkan produktivitas, sekaligus di saat yang sama meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja. K3 tidak hanya perlu diterapkan oleh perusahaan besar atau sektor dengan potensi bahaya tinggi seperti konstruksi dan pertambangan, namun juga oleh UMKM. UMKM “Pentol Gilaaa” merupakan salah satu usaha kuliner yang menyajikan jajanan pentol modern di Surabaya. Seiring dengan berkembangnya pasar dan meningkatnya minat konsumen, proses produksi tidak lagi dilakukan pada skala rumah tangga. UMKM ini memiliki rumah produksi yang memiliki berbagai macam peralatan yang dapat menimbulkan potensi bahaya. Salah satu potensi bahaya yang timbul adalah kebakaran, karena digunakan kompor dalam proses produksi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) bagi UMKM kuliner “Pentol Gilaaa”. Kegiatan diawali dengan observasi rumah produksi, yang dilanjutkan dengan identifikasi bahaya kebakaran. Hasil observasi dan identifikasi bahaya kemudian dianalisis untuk menghasilkan rekomendasi jenis APAR dan penempatannya. Hasil rekomendasi yang dapat diberikan adalah tabung APAR yang cocok untuk digunakan yaitu APAR dengan media tepung kering (dry chemical). Hal ini karena potensi kebakaran yang terjadi tergolong kebakaran kelas A, B, dan C. Jumlah APAR yang dibutuhkan adalah empat buah untuk lantai 1 dan satu buah untuk lantai 2. Untuk penempatan APAR, diberikan rekomendasi berupa peta penempatan APAR. Tindak lanjut dari kegiatan ini dapat berupa pelatihan penggunaan dan pemeliharaan APAR yang benar.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-01-14
How to Cite
Santoso, M. Y., Rachmat, A. N., Hardiyanti, F., Rohmat, I. K., Afiuddin, A. E., & Dhani, M. R. (2022). Pemenuhan Kebutuhan Alat Pemadam Api Ringan Pada UMKM “Pentol Gilaaa” Surabaya . Surya Abdimas, 6(1), 134-141. https://doi.org/10.37729/abdimas.v6i1.1581
Section
Articles