Pelatihan Model Pembelajaran Problem Based Learning with Argumentation (PBLA) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik
Abstract
Telah dilakukan pelatihan model pembelajaran problem based learning with argumenatation (PBLA). Tujuan pelatihan ini adalah untuk mengenalkan model PBLA untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Pelatihan ini dilakukan di SMP Negeri 5 Wates yang beralamat di kelurahan Triharjo, Kapanewon Wates, kabupaten Kulon Progo, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 10 Januari 2023. Pelatihan ini dilakukan dengan cara pendampingan membuat perangkat pembelajaran pada mitra yaitu guru-guru SMP Negeri 5 Wates. Materi pelatihan meliputi: 1) Mengenal model pembelajaran Problem Based Leaarning with Argumentation (PBLA); 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Model PBLA; 3) Argumentasi: dan 4) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Model PBLA. Hasil dan capaian pelatihan adalah guru mampu membuat perangkat pembelajaran model PBLA untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Oleh karena itu, direkomendasikan SMP Negeri 5 Wates untuk segera menggunakan model PBLA untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didiknya.
Downloads
References
Akhdinirwanto, R.W., Agustini, R, & Jatmiko, B. (2020). Problem based learning with argumentation as hypothetical model to increase critical thinking skills of junior high school students. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 9(3): 340-350.
Akhdinirwanto, R.W., Ashari, Maftukhin, A., Fatmaryanti, S.D., & Kurniawan, E.K. (2021). The validity of the Argumentation - Flipped Learning (AFL) Model to Increase Critical Thinking Skills for Students of Junior High School in the Covid-19 Era. Atlantis Press (Advances in Social Science, Education and Humanities Research), 630, 351-357.
Driver, R., Newton, P., & Osborne, J. (2000). Establishing the norms of scientific argumentation in classroom. Science Education, 84(3), 287-312.
Hartatiana. (2015). Pengembangan soal pemecahan masalah berbasis argumen untuk siswa kelas V di SD Negeri 79 Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika Unsri,1(2015), 145-156.
Hiebert, J., Cai, J., Hwang, S., Morris, A. K., & Hohensee, C. (2023). How Do You Formulate (Important) Hypotheses? https://doi.org/10.1007/978-3-031-19078-0_2
Kwofie, S. & Ogunniyi, M. (2011). Effects of dialogical argumentation-based workshops
on primary and secondary school teachers’ ability to co-construct the concept of solubility. Proceedings of the 19th Annual meeting of the Southern African Association for Research in Mathematics, Science and Technology (SAARMSTE), 1(2011), 277-286.
Nurjanah, A & Makiyah, S. N. N. (2023). Pengembangan kapasitas organisasi SMA Muhammadiyah III Yogyakarta melalui komunikasi efektif. Community Empowerment, 8(7), 1049-1054.
Panudju, A. T., Bhayangkara, U., Raya, J., Purba, F., Mangkurat, U. L., Nurbaiti, S., Kesehatan, P., Semarang, K., Kalalinggi, S. Y., & Raya, U. P. (2024). Metodologi
penelitian (Issue February).
Ratnaningtyas, E. (2022). Metodologi Penelitian Kualitatif. In Metodologi Penelitian Kualitatif. In Rake Sarasin (Issue Maret).
Redhana, I W. (2012). Meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran kooperatif dengan strategi pemecahan masalah. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, 3(33), 11-23.
Révész, J. R. and A. (2005). Experimental and quasi-experimental designs. Physical Review B, 111, 1–11.
Wardani, A. D., Yuliati, L., & Taufiq, A. (2016). Kemampuan argumentasi ilmiah dan pemecahan masalah fisika siswa SMA pada materi gaya dan gerak. Prosiding Seminar Pendidikan IPA Pascasarjana UM,1(2016), 223-231.
Wartawan, P. G. (2006). Implementasi strategi pemecahan masalah dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar siswa. Jurnal IKA Universitas Pendidikan Ganesha, 4(2), 69-78.
Copyright (c) 2024 Raden Wakhid Akhdinirwanto, Ashari Ashari, Siska Desy Fatmaryanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
