Miskonsepsi Pembelajaran IPA Pada Materi Gaya Kelas IV MI Muhammadiyah Marongsari
Miskonsepsi Pembelajaran IPA
Abstract
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan mengetahui miskonsepsi siswa madrasah ibtidaiyah atau sekolah dasar pada materi gaya dan gerak. Metode pegumpulan data menggunakan tes berupa Two-Tier Multiple Choice yaitu sebuah tes diagnostik berupa soal pilihan ganda bertingkat dua, tingkat pertama berisi tentang pertanyaan mengenai konsep yang diujikan sedangkan tingkat kedua berisi alasan untuk setiap jawaban pada pertanyaan di tingkat pertama sebagai bentuk tes diagnosa dan wawancara. Teknik pengambilan sampel melalui sampling penuh yaitu seluruh siswa kelas IV MI Muhammadiyah Marongsari. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi yang terjadi pada siswa sekolah dasar termasuk dalam kategori miskonsepsi “sedang” dengan rata-rata 71,42% atau berjumlah 15 siswa dari 21 siswa. Miskonsepsi tertinggi pada sub indikator terkait gaya pegas dengan miskonsepsi sebesar 61,90% atau berjumlah 13 siswa dari 21 siswa. Miskonsepsi terendah pada sub indikator pengaruh gaya pada gerak benda dengan persentase miskonsepsi sebesar 76,19% atau berjumlah 16 siswa dari 21 siswa. Perbandingan persentase miskonsepsi siswa laki-laki dan perempuan pada materi gaya dan gerak termasuk dalam kategori “sedang” dengan rata-rata miskonsepsi yang terjadi pada siswa laki laki sebesar 42,85 % dan perempuan sebesar 57,14%. Faktor penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa berasal dari peserta didik, konteks dan metode mengajar.
Kata kunci: miskonsepsi, gaya dan gerak, siswa sekolah dasar
MISCONCEPTIONS OF SCIENCE LEARNING IN “STYLE” MATERIAL FOR GRADE IV STUDENTS AT MI MUHAMMADIYAH MARONGSARI.
Abstract: This research aims to highlight and find out the misconceptions of madrasah ibtidaiyah or elementary school students regarding force and motion. The data collection method uses a test in the form of Two-Tier Multiple Choice, which is a diagnostic test in the form of two-tiered multiple-choice questions, the first level contains questions about the concept being tested while the second level contains reasons for each answer to the questions in the first level as a form of diagnostic test and interview. The sampling technique was full sampling, namely all class IV students at MI Muhammadiyah Marongsari. The research data were analyzed using descriptive quantitative analysis. The results of the research show that the misconceptions that occur in elementary school students are included in the "moderate" misconception category with an average of 71.42% or a total of 15 students out of 21 students. The highest misconception in the sub-indicator is related to spring force with a misconception of 61.90% or 13 students out of 21 students. The lowest misconception was in the sub-indicator of the influence of force on the motion of objects with a percentage of misconception of 76.19% or a total of 16 students out of 21 students. The comparison of the percentage of misconceptions between male and female students regarding force and motion material is included in the "medium" category with the average misconception occurring among male students being 42.85% and female students being 57.14%. Factors that cause misconceptions in students come from students, context and teaching methods.
Key words: misconceptions, force and movement, elementary school students
Copyright (c) 2024 Rochimatun, Nur Ngazizah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.