Kajian Etnomedisan Obat Herbal Hipertensi Menggunakan Ekstrak Daun Penyambung Nyawa Pada Masyarakat Kampar Sebagai Sumber Belajar IPA
Abstract
Hipertensi adalah kondisi medis yang ditandai dengan tekanan darah yang konsisten lebih tinggi dari tingkat normal. Tekanan darah diukur dalam dua angka: sistolik (tekanan saat jantung memompa darah) dan diastolik (tekanan saat jantung beristirahat di antara detak). Kondisi ini dianggap hipertensi ketika tekanan darah sistolik setidaknya 140 mmHg atau tekanan darah diastolik setidaknya 90 mmHg. Tujuan dari penelitian ini menyelediki penggunaan ekstrak daun penyambung nyawa sebagai obat hipertensi di Kabupaten Kampar, khususnya di desa Pulau Payung. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas ekstrak daun penyambung nyawa berdasarkan pengetahuan masyarakat lokal dan temuan ilmiah, serta memberikan rekomendasi untuk mendukung pengembangan dan pelestarian penggunaan ekstrak daun penyambung nyawa sebangai efektif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-April 2024 di desa Pulau Payung, kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Data dikumpulkan melalui data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dengan penduduk setempat, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang penggunaan ekstrak daun penyambung nyawa sebagai obat hipertensi diperoleh dari tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang sampai sekarang ini. Pengetahuan tradisional ini dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran melalui pendekatan etnosains dalam bidang etnomedisin, dengan mengubah pengetahuan lokal ke dalam kerangka ilmu pengetahuan ilmiah, Terdapat potensi sumber belajar IPA pengobatan tradisional yaitu struktur dan fungsi sistem organ pada tumbuhan dengan fokus pada daun, suhu dan kalor.
Downloads
Copyright (c) 2025 Fitri Cahya Ningsih , Muhammad Ilham Syarif

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.