Optimalisasi Waktu dan Biaya Pada Proyek Dengan Metode Crashing Menggunakan Microsoft Project 2016 (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung Satpol PP dan BPBD Provinsi Kepulauan Riau)
Abstract
Keterlambatan proyek konstruksi berarti bertambahnya waktu pelaksanaan penyelesaian proyek yang telah direncanakan dan tercantum dalam dokumen kontrak. Penyelesaian pekerjaan tidak tepat waktu merupakan kekurangan dari tingkat produktivitas dan sudah tentu akan mengakibatkan pemborosan dalam pembiayaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis total perubahan waktu dan biaya dari item pekerjaan kritis dan non kritis pada pelaksanaan proyek setelah dilakukan crashing terkait alternatif percepatan penambahan jam kerja (lembur) serta menganalisis waktu optimal dan biaya optimal pada pelaksanaan proyek dan faktor yang mempengaruhi keterlambatan proyek. Penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung Satpol PP dan BPBD Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian ini menggunakan metode crashing yang merupakan teknik percepatan dengan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk mereduksi waktu pekerjaan pada lintasan kritis. Tahap awal yang perlu dilakukan untuk menganalisis hal ini adalah mencari kegiatan kritis menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft Project. Hasil penelitian ini menunjukan waktu optimal dengan penambahan jam kerja (lembur) terjadi pada penambahan lembur 3 jam dengan waktu normal proyek 182 hari, menjadi 138,98 hari, sehingga terjadi selisih waktu sebesar 43,02 hari (23,64%). Untuk biaya optimal terjadi pada penambahan lembur 1 jam dengan biaya normal proyek sebesar Rp6.398.728.304, menjadi Rp5.994.239.389 sehingga terjadi selisih biaya (penghematan) sebesar Rp404.488.915 (6,32%). Keterlambatan proyek terjadi dikarenakan faktor cuaca dan lambatnya tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan.
Copyright (c) 2024 Nicky Ardi Syahputra, Umar Abdul Aziz, Muhamad Taufik
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.